Andong wisata malam dengan lampu warna-warni tampak seperti suasan karnaval mengitari Taman ”Tuk Buntung” di ruas Jl RSUD dr Soeprapto Cepu, Blora.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Tereksposenya ‘fasilitas andong untuk wisata malam lengkap dengan lampu warna-warni, sebagaiman warna kehidupan malam di seputar Taman ”Tuk Buntung” atau juga dikenal juga dengan Taman ”Seribu Lampu” memunculkan banyak saran dan masukan. Yakni, agar fasilitas dan sarana tersebut bisa diadakan di Pati.
Apalagi, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Pati juga akan membuka fasilitas Pusat Kuliner selama 24 jam nonstop, sudah barang tentu membutuhkan sarana pendukung untuk wisata kuliner, khususnya yang bersifat menghibur. Hal itu dirasa amat penting, karena sarana dan fasilitas tersebut bisa dimanfaatkan oleh siapa dsaja, baik anak-anak bersama keluarga maupun para remaja.
Jika melihat andong tersebut dikemas dalam kondisi terbuka atau tanpa penutup atas, kata sejumlah pemberi saran dan kepada ”Samin News” tentu sangat cook untuk hiburan santai. Yakni, naik andong tersebut keliling kota, tergantung akses ruas jalan mana yang diizinkan dilewati sepanjang upaya menjaga kebersihannya, terutama kotoran kudanya harus benar-benar diperhatikan agar tidak berceceran di jalan.
Berkait hal yang disebut terakhir bisa diatasi dengan memasang kantong kotoran dimaksud, dan itu membutuhkan kepedulian serta tanggung jawab para kusir/sais masing-masing. ”Hal lain yang tak kalah penting adalah tempat mangkal atau parkir andong yang menunggu giliran membawa calon penumpang yang hendak berwisata keliling kota,” ujar salah seorang di antara mereka, Setawan (35), warga Desa/Kecamatan Wedarijaksa, Pati.
Sedangkan beberapa pemberi saran dan masukan lainnya, seperti Ny Sri Kayati, warga Desa/Kecamatan Tlogowungu maupun Teguh Prasetyo (32) mengatakan, untuk mmanfaatkan wisata andong bisa dilakukan pada pagi, siang dan malam hari. Lebih-lebih pada hari libur, warga bisa mengajak putra-putrinya yang masih balita keliling kota, karena sekarang bisa naik angkutan tradisional itu bagi anak-anak tentu merupakan pengalaman tersendiri di zaman melenial ini.
Untuk rute jika tempat mangkal di kawasan lingkungan Pusat Kuliner Pati ada beberapa alternatif, di antaranya yaitu lewat Jl Diponegoro ke timur sampai pdrempatan Bleber belok kanan ke Alun-alun Simpanglima Pati yang dibangun cukup representatif. Di tempat ini andong bisa memutar satu kali putaran di alun-alun kemudian kembali ke tempat semula lewat Jl Sudirman.
Alternatif berikutnya, dari Jl Diponegoro sampai di Taman Hutan Kota Kalidoro, kembalinya ke timur lewat Jl Soponyono sampai pertigaan swalayan ada. Belok kanan (barat) lewat Jl Pemuda, Alun-alun Simpanglima dan memutar sekali bundaran alun-alun baru kembali ke barat lewat Jl Sudirman.
Rute yang lainnya lagi, dari Pusat Kuliner Pati lewat Jl Taman Makam Pahklawan ke kanan Jl Kapten Ali Mahmudi ke kiri masuk Jl Kolonel Sunandar ke uatara ke Stadion Joyo Kusuma kembali lewat Jl A Yani, Agil Kusumadya ke kanan Jl Diponegoro. ”Untuk jarak masing-mqsing rute, tentu dengan konsekuensi tarif ongkosnya.
Terpisah Buoati Haryanto ditanya berkait dengan usul dan saran yang disampaikan ke ”Samin News” (SN) mengatakan, hal itu bisa dibicarakan.(sn)