Bukti IPAL TPA Tidak Berfungsi Jika Musim Penghujan

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang menjadi bagian dari fungsi Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati dengan model ”Sanitary Landfill” ternyata amburadul. Hal itu sebagai dampak dari sistem kerjanya yang secara teknis harus dikaji ulang, karena bila turun hujan air ”licit” yang seharusnya bisa tersalur bersama air hujan masuk ke bak pengolahan justru menggenang (bawah).

Upaya untuk mengatasi masalah tersebut satu-satunya, memang harus mencari/membuatkan lubang agar ”kubangan ”licit” bisa mengalir masuk ke bak pengolah. Akan tetapi hal itu justru menyebabkan air limbah yang keluar dari lubang buatan tersebut masuk ke saluran di sekeliling IPAL yang seharusnya hanya untuk mengalirkan air hujan.

Karena itu yang terjadi bercampurnya limbah cair dari timbunan sampah dengan air hujan tersebut langsung masuk ke alur kali. Hal itulah dampak kesalahan teknis karena dalam membuat perencanaan proyek berbiaya miliaran rupiah yang mengabaikan yang tidak memperhitungkan tinggi maupun rendahnya curah hujan.

Dengan demikian, pipa PVC yang terpasang di dasar lubang ”Sanitary Landfill” pun terlalu kecil tidak memperhitungkan besaran limbah cair dari endapan timbunan sampah. Padahal jika musim penghujan saat curah hujan cukup tinggi air hujan pun masuk ke dalam timbunan sampah tersebut, sehingga fasilitas yang baru dibangun baru genap dua tahun sudah tampak tanda-tanda menjadi amburadul.(Foto:SN/aed)
Previous post Kebersamaan Selamanya Tetap Indah
Next post Ini Sisi Lain Gagalnya Pelaksanaan Pekerjaan TPA Model ”Sanitary Landfill”

Tinggalkan Balasan

Social profiles