Tenda kerucut fasilitas untuk penataan PKL, di bekas lokasi Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani KPH Pati yang belum mampu bertahan menghadapi terpaan derasnya hujan.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Dari puluhan tenda kerucut fasilitas penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di bekas lokasi Tempat penimbunan Kayu (TPK) Perhuytani KPH Pati yang tidak mampu menghadapi terpaan derasnya air hujan, kembai bagian atapnya terlepas dari ikatan. Akan tetapi konstruksi tiang penyangganya masih mampu bertahan berdiri, tidak sampai roboh sebagaimana beberapa hari sebelumnya.
Tenda yang mengalami kondisi seperti itu, hanyalah beberapa unit terutama yang berukuran besar sehingga menghadapi kondisi tersebut para pekerja pun dikereahkan, untuk kembali melakukan perbaikan. Sedangkan hal mendasar yang belum terjadi sampai saat sejarang, adalah bagaimana tenda-tenda tersebut menghadapi terpaan angin kencang.
Bagaimana pun turunnya hujan pada musim sekarang yang terhadi tidak hanya sekadar hujan deras, tapi juga disertai bertiupnya angin kencang. Dengan demikian, jika konstruksi tenda tersebut tak mampu menghadapi terpaan anngin, maka yang yterhadi berikutnya adalah ancaman roboh dan berantakannya tenda yang tak diprediksi ebelumnya.
Akan tetapi paling tidak, setelah pihak rekanan melakukan perubahan/penambahan konstruksi tenda berupa tiang pada penyangga di tengah-tengah, kendati semalam terkena terpaan hujan masih bisa berdiri. Dengan demikian, berikutnya tinggal melihat bagaimana jika tenda-tenda itu terkena terpaan angin yang disertai turunnya hujan.
Dari pengamatan di lokasi, pihak rekanan saat ini juga mulai mengerahkan pekerja untuk melakukan pemotongan dahan dan cabang pohon yang sekiranya dianggap rawan patah, sehingga membahayakan di bawahnya. K arena itu, pemotongan pun dilakukan tapi baru terhadap dahan dan cabang pohon jenis asam kranji di sisi timur-selatan.
Barangkali hal tersebut masih akan dilakukan terhadap pohon lainnya, terutama trembesi yang kondisinya sudah cukup tua. Sehingga ancaman patahnya dahan pohon tersebut sewaktu-waktu bisa terjadi bila terkena terpaan angin kencang, tentu tak bisa dihindari sehingga upaya paling teat adalah melalukan antisipasi sejak dini.
Selain itu, rekanan juga sudah mulai melakukan penanganan genangan air hujan yang tak bisa mengalir , dan untuk sementara dilakukan penyodotan. Untuk kondisi genangan air paling banyak juga di bagian sisi timur selatan, dan di bagian lain saat hujan yang turun masih tidak terlalu ekstrem tidak menimbulkan sisa genangan air hujan.
Terlepas dari kondisi yang memunculkan permasalahan di tempat tersebut adalah belum terpasangnya fasilitas instalasi air yang dibutuhkan PKL kuliner. Dengan demikian, ketika nanti penataan yqng untuk kuliner tuntas, bagi yang membutuhkan tentu harus mengangsu , swehingga yang mendapat lokasi di utara untuk menuju ke sumur yang tersedia di sisi selatan.”(sn)