Para pekerja melakukan pembenahan untuk tenda yang tiangnya melesak maupun melengkung setelah bagian atapnya terkena terpaan hujan deras semalam. Sehingga konstruksi kerangka tenda dari pipa besi ukuran 1 ”inci” dan 3/4 ”inci” tersebut tak mampu menahan beban.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Dipastikan konstruksi tiang tenda kerucut dari pipa besi ukuran 1 ”inci” dengan kerangka pipa 3/4 ”inci” tak mampu menahan beban beratnya air hujan yang menerpa lembaran atapnya, Minggu (30/12) banyak tenda di lokasi penataan PKL melesak sehingga tak bisa berdiri tegak lagi. Sebab, konstruksi bagian tiang penyangga menjadi bengkok sehingga fasilitas tenda yang terpasang pagi hingga siang harinya harus dilakukan pembenahan.
Akan tetapi, pembenahan hanya dilakukan dengan mengganti tiang dari pipa penyangga yang bengkok dan melonggarkan tarikan bagian atap serta dinding. Dengan demikian, ancaman hal serupa akan kembali terulang bila hujan deras kembali turun dan menerpa deretan puluhan tenda, utamanya yang berukaran paling besar dan sedang.
Kondisi tersebut tadi pagi, Senin (31/12) sempat menjadi tontonan warga di lingkungan lokasi penataan PKL yang menempati bekas Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani KPH Pati. Terpatya warga Puri Balokan, Desa Puri, Kecamatan Pati yang hendak memanfaatkan lokasi itu untuk berolahraga pagi.
Karena itu, tidak tertutup kemungkinan setiap turun hujan deras teda-tenda tersebut akan mengalami kondisi swepedrrti sekarang. ”Sebab, melesaknya deretan tenda di lokasi penataan PKL itu karena faktor tidaknhya mampunya tiang penyangga yang terpasang menyusul terpaan air hujan pada bagian atap yang tidak bisa mengalirkan hujan dengan lancar,”ujar salah seorang di antara mereka, Bayu.
Selain itu yang bersangkutan juga menyoroti soal lokasi yang dipilih untuk penataan PKL, karena penyediaan sarana pendukung. Di antaranya, belum dipotongnya dahan pohon trembesi yang berumur paling tua di lokasi tersebut, karena hal itu akan membahayakan pengunjung maupun pedagang yang mendapaat alokasi tenda berjualan di bawahnya.
Selebihnya, dia juga menunjukkan kamar kecil atau MCK yang disediakan hanya satu unit berukuran kecil. Dampak dari itu tentu akan membuat pengunjung tidak nyaman jika hendak memanfaatkan fasilitas tersebut, karena dalam waktu bersamaan pengunjung lainnya bisa saja sama-sama hendak memanfaatkan.
Kendati hanya satu unit tapi jika ukurannya cukup besar tentu kondisinya akan lebih representatif sehingga pengunjung pun akan betak berlama-lama berada di lokasi tersebut. Dengan kata lain, penyediaan sarana pendukung fasilitas untuk PKL tersebut hendaknya lebih dimaksimalkan, agar tidak terjadi tambal-sulam.
Apalagi, untuk ;penataan lingkungan juga dia pertanyakan mengapa pemanfaatan lokaai tersebut tidak maksimal, karena masih ada bangunan milik Perhutani yang sudah tidak layak tapi masih dipertahankan. ”Sebab, jika yang dipindahkan adalah PKL dai lun-alun Simpanglima Pati, jumlahnya tentu cukup banyak,”katanya.(sn)