Taman Bandeng Masih Butuh Sarana Pendukung Lain

Gambar atas dan bawah adalah replika ikan bandeng raksasa tampak dari sisi kanan dan kiri yang kokoh berdiri di ujung barat Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.COM  PATI – Setelah pelaksanaan pekerjaan diparpanjang selama 10 hari dari hari kalender sesuai kontrak, akhirnya Rabu (26/12) kemarin seluruh bagian pekerjaan baik pembuatan replika ikan bandeng rasaksa dan taman di lingkungannya harus berakhir. Akan tetapi secara kesuluruhan, keberadaan taman tersebut masih membutuhkan sarana penunjang agar keberadaannya benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat.
Satu di antaranya kendati hal kecil yang sangat diperlukan, yaitu pembuatan pos penjaga termasuk personel yang bertugas dari jajaran berkompeten setelah nanti selesai masa pemeliharaan oleh rekanan pemenang tender proyek bernilai miliran rupiah itu. Apalagi, jika selesai tahapan penyerahan secara fisik oleh rekanan penyedia jasa kepada pihak pengguna jasa, fasilitas umum tersebut akan memunculkan permasalahan sosial tersendiri.
Hal tersebut diungkapkan salah seorag pemerhati fasilitas publik di Pati, M Hadi setelah melihat kondisi Taman Bandeng yang berlokasi di pinggir jalan raya nasional kawasan pantai timur Jawa Tengah ini. Permasalahan yang diprediksi akan selalu muncul sewaktu-waktu, yaitu terjadinya kecelakaan lalu lintas, di swekitar lokasi taman karena dipastikan akan datang pengunjung dari barat (Kudus).
Pengunjung biasanya datang secara bersama-sama, dan bila berkendara dari ruas jalan nasional harus belok kanan masuk ke ujung lingkar. Kendati sudah diatur oleh lampu pengatur lalu lintas, tapi sehari-hari arus lalu lintas dari barat saat lampu merah menyala pun main terobos dengan kecepatan tinggi.
Kondisi tersebut masih diperburuk dengan terjadinya pelanggaran yang selama ini terjadi pembiaran, yaitu masuknya truk-truk yang menorobos rambu larangan masuk kota. ”Hal-hal yang dianggap kecil ini memang sepele, tapi akan menjadi permasalahan sosial tersendiri sehingga mulai sekarang harus diantisipasi,”tandasnya.
Selain itu, masih kata dia, bagian pekerjaan taman di lingkungan replika ikan bandeng tersebut juga masih harus ditingkatkan capaian dari sisi artistiknya, karena tuntutan sebuah taman hal itu tentu menjadi pilihan sebuah karya seni untuk para penikmatnya/pengunjung. Selebihnya ada pula, harus harus tersedia bangku-bangku di sekeliling untuk mereka.
Apalagi, taman ini juga tidak berpagar keliling sehingga pengunjung akan masuk ke dalam lingkungan taman, dan ancaman yang akan muncul adalah ulah tangan-tangan jahil yang cenderung merusak pasti tak bisa dihindari. Dengan demikian, mulai sekararang harus dipertegas pengunjung harus menikmati suasana taman tersebut dari atas trotoar di sekelilingnya, sehingga perlu disediakan bangku-bangku permanen di atasnya.
Jika hal-hal seperti itu tidak dipetsiapkan mulai sekarang, maka dampak yang timbul terhadap penyediaan fasilitas umum belum apa-apa sudah terjadi kerusakan. ”Ancaman tersebut datang dari kecenderungan masyarakat sekarang akan selalu mengabadikan apa yang dilakukan sehari-hari melalui swafoto.”
Diminta tanggapan berkait hal tersebut, Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Noor Azid mengatakan, untuk penyediaan pagar keliling dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut memang tidak masuk dalam rencana anggaran belanja (RAB). Semua anggaran terfokus pada pembuatan replika ikan bandeng, sehingga taman di lingkungannya juga tak jauh berbeda.
Berdasarkan hal tersebut, untuk peningkatannya agar benar-benar maksimal memang harus dilakukan. ”Karena itu kami masih membutuhkan masukan untuk mencapai hasil yang optimal,”ujarnya.(sn).

Previous post Pati Siap dengan Lokasi Penataan PKL
Next post Ketua dan Dewan Pembina FWP Bersama Kapolres Pati

Tinggalkan Balasan

Social profiles