Penjualan tiket arus balik di Terminal Sleko Pati masih belum maksimal.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Memasuki H+6 Lebaran penumpang arus balik dari Terminal Sleko Pati, utamanya ke Jakarta dan sekitarnya belum maksimal. Secara keseluruhan para calon penumpang yang menggunakan jasa angkutan bus malam yang terpantau di terminal tersebut diperkirakan baru sekitar 50 persen.
Hal itu jika mengacu pada jumlah pemudik pada Lebaran tahun lalu (2017), di mana mereka yang harus kembali ke tempat mereka merantau selama ini mencapai 25 persen dari jumlah pemudik mulai H – 6 Lebaran. Akan tetapi, sekarang yang balik baru sekitar 12 persen sehingga baru sebagian dan sisanya diperkirakan terjadi pada puncak arus balik, Minggu (24/6) nanti.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, besar kemungkinan puncak arus balik akan terjadi pada Minggu (1/7) mendatang. Sebab, di Jawa Tengah akan berlangsung pemilihan Gubernur, Rabu (27/6) sehingga mereka yang sudah terdaftar sebagai pemilih tetap akan menunggu sampai selesainya pilgub itu.
Akan tetapi hal tersebut juga bisa sebaliknya, karena banyak pemudik di Pati biasanya jika berada di kampung halaman sudah mengagendakan penyelenggaraan halalbihalal. ”Lebih dari itu, biasanya acara tersebut dimeriahkan dengan pertunjukan hiburan musik dangdut, sehingga bisa saja mereka menunggu selesai berlangsungnya acara itu,”ujar pekerja pada pelayanan jasa tiket di terminal setempat, Gimo (50).
Terpisah Kapolres Pati, AKBP Nuri Nartanti Istiwidayati mengatakan, untuk kesempatan warga yang hendak menyelenggarakan acara halalbihalal dengan hiburan musik dangdut, ketentuannya harus dimulai sepekan setelah Lebaran. Jatuhnya pada Sabtu (23/6), sehingga dalam sehari mulai pukul 06.00 s/d 18.00 dipersilakan menggelar acara hiburan tersebut.
Hari berikutnya, Minggu (24/6) hiburan itu tidak boleh diselenggarakan karena memasuki tahapan hari tenang pilgub yang pelaksanaannya Rabu (27/6). Selebihnya, baru 1 Juli hiburan musik dangdut bisa diselenggarakan lagi, karena jajaran kepolisian sudah kembali dari tugas pengamanan pilgub sehingga sudah siap kembali melaksanakan tugas pengamanan musik dangdut.
Prinsipnya selama penyelenggaraan hiburan itu tidak menimbulkan hal-hal yang mengganggu ketertiban dan keamanan, bisa dilaksanakan sesuai jadwal izin yang duberikan. ”Akan tetapi jika terjadi sebaliknya, kami tetap akan bertindak tegas menghentikan seluruh acara penyelenggaraan hiburan musik itu.”
Diberlakukannya ketentuan seoperti itu, kata salah seorang tokoh masyarakat nelayan Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati, Ridwan Djamari, untuk acara Sedekah Laut nelayan yang biasanya berlangsung sepekan setelah Lebaran, akhirnya harus mundur Minggu (1/7) mendatang. ”Sebab, dalam acara tersebut juga digelar berbagai hiburan, termasuk musik dangdut.”katanya.(sn)