Koordinator Kelompok Gusdurian Pati, Eddy Siswanto.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Kepedulian koordinator Kelompok Gusdurian Pati, Eddy Siswanto dalam hal membangun kebersamaan antarsesama kelompok masyarakat tidaklah terbatas pada yang formal-formal semata. Melalui kelompok Gusdurian, kini tengah disebarluaskan bagi yang berminat nonton bareng (nobar) final Piala Dunia, Minggu (15/7) mendatang.
Tempatnya di halaman Kelenteng Hok Tik Bio, di kompleks Pecinan Pati, dan bagi para penggemar sepakbola bisa datang lebih awal atau sehabis shalat isyak, karena disediakan makan bersama dengan menu ikan laut bakar dan sayur asam untuk jenis ikan yang sama. Selebihnya juga disediakan kopi, karena sesuai jadwal final piala dunia akan dimulai tayangannya pukul 22.00.
Dengan demikian, kata Koordinator Kelompok Gusdurian Pati, Eddy Siswanto, pentas tontonan sepakbola akbar empat tahunan itu bari akan berakhir pada tengah malam. Gelaran nobar dengan layar lebar tersebut merupakan kerja sama Polres Pati dalam rangkaian memperingati Hari Bhayangkara, Minggu 1 Juli nanti.
Melalui nobar ini diharapkan semakin terjalin keakraban antara kelompok masyarakat dengan kelompok Gusdurian, dan utamanya dengan jajaran Polres Pati. ”Kami bersama Kapolres, Ibu AKBP Uri Nartanti Istiwidayati sudah mempersiapkan diri, termasuk bagi yang bisa menebak kuis akan mendapat hadiah bola,”ujarnya.
Kendatu nilai bola tersebut tidak seberapa, masih kata dia, tapi hal itu juga merupakan bentuk kepedulian pihaknya dan jajaran Polres Pati, agar ke depan Pati juga muncul bibit-bibit pesepakbola andal. Apalagio, greget untuk itu sudah dimulai beberapa waktu lalu dengan menggenjot kembali kebangkitan Persipa oleh Wakil Bupati, Saiful Arifin.
Dari sisi hasil dalam kompetisi Liga III Jawa Tengah, Persiapa memang belum berhasil bangkit dalam percaturan sepakbola tingkat provinsi. Akan tetapi, upaya membangkitkan kembali Persipa adalah merupakan sebuah tantangan yang membutuhkan dukungan dari semua pihak, terutama kalangan pecinta bola, dan di Pati jumlahnya tidaklah sedikit.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, dengan mengajak mereka nobar tentu akan memperoleh gambaran bagaimana caranya mendukung upaya kebangkitan pemain dan pengurus top organisasi pesebakbolaan di republik ini, yatu PSSI. Hal itu bisa dicapai jika jadwal kompetisi diputar dengan disiplin yang benar-benar maksimal, di semua tingkatan umur.
Terlepas dari hal tersebut, nobar ini paling tidak mengajak warga menikmati hiburan segar dalam kebersamaan dan juga sebagai media berkumpulnya warga dalam menjalin silaturahim. ”Apalagi, pada puncak final Piala Dunia ini juga berada pada penghujung akhir bulan Syawal, yang merupakan hari baik untuk saling memaafkan,”imbuh Eddy Siswanto.(sn)