Ketersediaan Obat Penyakit Kelamin di Pati Habis

Dining, pengabdi kerja sosial.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Ini informasi benar-benar mengejutkan yang disampaikan salah seorang pengabdi kerja sosial, dan barang tentu juga kerja kemanusiaan. Karena yang dilakukan selama tiga tahun ini berada di kubangan lumpur, tempat para cucu Hawa menjual warisan orang tua dan harga diri serta kehormatannya.
Informasi tersebut, adalah habisnya ketersediaan obat penyakit kelamin yang selama ini menjadi penangkal dan penyembuh bagi yang mengidapnya, yaitu para perempuan penghuni kompleks Lorong Indah (LI) di Desa/Kecamatan Margorejo, Pati. Karena itu, peringatan bagi lelaki hidung belang yang punya hobi pelesiran di kompleks tersebut.
Menurut Dining, salah seorang pengabdi tugas tersebut, selama melakukan pendampingan masalah kesehatan para perempuan pekerja seks komersial (PSK) di kompleks, awalnya adalah fokus pada berjangkitnya HIV/AIDS. Khusus penyakit tersebut, para perempuan yang bersangkutan bisa dilakukan pencegahan, sehingga dengan jumlah yang mencapai 300 orang itu untuk sementara aman dari berjangkitnya penyakit itu.
Akan tetapi, kata gadis berkacamata itu,  fakta lain menunjukan bahwa jenis penyakit yang justru banyak diderita mereka, adalah  penyakit kelamin jenis kencing nanah. ”Faktor utama penyebabnya jelas, karena mereka harus memberi pelayanan kepada lelaki yang merasa telah membelinya berganti-ganti, sehingga karena hanya lewat satu pintu masuknya maka tempat untuk lewat tersebut jelas sangat rawan terhadap gangguan penyakit,”ujarnya.
Apalagi, masih kata dia, dalam suasana Lebaran seperti sekarang, jumlah lelaki pengunjung yang haus hiburan jenis itu meningkat luar biasa. Hal itu ditunjang kantong mereka tebal, bisa saja jika tidak puas dengan layanan pembelian oleh penjual yang satu bisa ganti memilih penjual yang lain, maka berganti-ganti pasangan pun tak bisa dihindari.
Akibatnya, praktik mereka pun berlanjut dengan rentang waktu cukup panjang sampai subuh dini hari. Biasanya selama puasa, dia bersama relawan Aliansi Generasi Muda Mandiri melakukan pendampingan masalah kesehatan mereka hingga menjelang subuh, sekalian persiapan sahur. Untuk melakukan pekerjaan ini, tidak mungkin pada siang hari.
Sebab, waktu tersebut dimanfaatkan untuk beristirahat sehingga tidak bisa kalau banyak menunggu dan menghabiskan banyak waktu. Karena itu sengaja dipilih waktu berkunjung pada malam hari, tapi hal itu pun tidak banyak mendapat kesempatan mengingat mereka harus bekerja keras agar hasil yang didapat bisa untuk ber-Lebaran.
Risikonya, kejangkitan mereka atas penyakit tersebut selalu terbuka lebar karena kurangnya mereka menjaga kebersihan atas barang warisan orang tua kurang maksimal. ”Namun sayangnya, ketersediaan obat untuk mencegah dan menangkal penyakit ini  khusus di Pati sudah beberapa saat tidak bisa lagi kami dapatkan,”imbuh dia.(sn)
Previous post Sakralisme Kata Maaf
Next post Habisnya Ketersediaan Obat; Indikator Pengidap Penyakit Kelamin di Pati Tinggi

Tinggalkan Balasan

Social profiles