Malam ini atau Lebaran ketiga, Taman Stasiun Puri Pati di ujung pertigaan antara Jl P Sudirman dan Jl Tunggulwulung , mendapat kunjungan warga yang bersantai bersama keluarga.(Foto:SN/aed).
SAMIN-NEWS.COM PATI-Hari ketiga Lebaran malam ini Taman Stasiun Puri Pati dengan air mancur berjogetnya, banyak mendapat kunjungan warga yang bersantai bersama keluarga. Bahkan usai mahgrib lokasi tersebut mulai ramai pengunjung, tidak hanya berkendara motor tapi juga bermobil pribadi.
Khusus yang disebut terakhir di antaranya berpelat B (Jakarta), ternyata warga Pati yang cukup lama tinggal di Betawi, dan Lebaran kali ini bersama keluarga menikmati indahnya malam Kota Pati yang sudah berupaya berbenah. Yakni, membangun beberapa taman kota sebagai fasilitas publik dalam memberikan salah satu pelayanan kepada warganya.
Kendati di Jakarta banyak fasilitas taman kota, kata Sugi (50), tapi menikmati keindahan taman di daerah asal, kesempatan tersebut sudah barang tentu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Apalagi jika tidak dengan berfoto swadiri bersama keluarga sebagai dokumentasi pribadi, dan sekaligus untuk ditunjukkan kepada beberapa koleganya bisnisnya.
Sebab, dalam upaya berbenah diri menata kotanya, Pati sudah banyak perubahan sehingga memberikan daya tarik tersendiri. ”Beberapa hotel berbintang, tentu mempunyai nilai lebih bagi para pendatang, maka kunjungannya ke Pati diharapkan bisa menikmati suasana kota yang sudah banyhak berubah,”ujarnya.
Di sisi lain, dia juga tertarik dengan pusat kota atau Alun-alun Simpanglima Pati yang ternyata menjadi pusat kegiatan perdagagan para pedagang kaki lima (PKL) dengan jumlah mencapai ratusan cukup marak bila malam hari. Ternyata pagi harinya sudah bersih, atau tak ada pedagang yang meninggalkan gerobaknya di tempat berjualan.
Karena itu, kawasan alun-alun hendaknya juga dimanfaatkan sebagai ruang publik yang menjadi pusat bertemunya banyak kepentingan. Sebab, dalam sejarahnya di tahun 1970-an, alun-alun lama memang menjadi tempat berjualan para pedagang, sehingga masyarakat pengunjung bisa menikmatinya sebagai tempat bersantai bersama keluarga.
Dengan demikian, suasana malam pun berubah dinamikanya karena juga banyak kafe yang menjadi tempat anak-anak muda. Tidak hanya itu, Balai Prajurit atau yang dikenal dengan nama lain kantin di depan Hotel Pati, bila malam suasananya juga suidah berubah total, sehingga bagi para pendatang yang hendak menikmati suasana malam di Pati juga tidak kesulitan.
Karena itu, jika di lokasi kawasan stasiun jika tidak digunakan sebagai taman maka bila malam pasti tak berbeda dengan kondisi puluhan tahun lalu. ”Me gingat kami adalah urban dari Pati yang akhirnya harus ber-KTP DKI, maka kepulangan ke tempat asal tidak bisa berlama-lama,”imbuh dia.(sn)
.