Komunitas Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati ikut bertugas piket di Pos Mudik Lebaran, di depan Pasar Pragola Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM.PATI-Mengakhiri rangkaian pelaksanaan Pos Mudik Lebaran Forum Wartawan Pati (FWP), Rabu (13/6) sore ditutup dengan berbagi bersama anak yatim, di kompleks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati. Penyediaan pos mudik tersebut sejak Kamis (7/6) lalu.
Bersedia hadir dalam acara berbagi, selain anggota FWP juga Kapolres Pati, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati,Dandim 0718 letkol arief dan Koordinator Gusdurian, Eddy Siswanto dan Kia Heppy Irianto. Hal tersebut dijadikan momentum anggota forum bahwa kompleks TPA itu sebagai sekretariat, dan sekaligus pusat aktivitas sehari-hari.
Ketua Panitia Pos Mudik Lebaran FWP, Roys Wijayanto menegaskan, jika pihaknya harus mengakhiri kegiatan tersebut pada hari itu, bukan berarti mengabaikan tujuan penyelenggaraan pos tersebut. Maksudnya, jika berdasarkan situasi dan kondisi (sikon) saat itu banyak pemudik yang melintas di jalur pantura timur Jawa Tengah, khususnya di Pati, minimal bisa ditambah satu hari.
Tepatnya, Kamis (14/6), sehingga masih bisa membantu memberikan layanan kepada yang membutuhkan, minimal sekadar memberikan informasi bagi para pemudik. ”Lebih dari itu, pos-pos lain seperti Koramil Margorejo juga memberikan layan, dan juga pos mudik lainnya di sekitar pos FWP,”ujarnya.
Apalagi, masih kata dia, dalam melaksanakan kegiatan tersebut, pihaknya juga mendapat dukungan banyak pihak, termasuk ikut sertanya anggota komunitas Pramuka. Khusus komunitas yang disebut terakhir, paling tidak pihaknya sudah mengajak anggora Pramuka yang notabene adalah para remaja agar mulai belajar untuk mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya.
Melalui upaya tersebut diharapkan, anggota Pramuka Penegak yang sudah bergabung akan bisa lebih banyak menimba pengalaman, utamanya soal lingkungan. Kegiatan itu sengaja dipilih, karena lingkungan kawasan TPA cukup potensial jika dikelola maksimal sebagai laboratorium lingkungan di masa mendatang.
Dengan demikian, ke depan nanti laboratorium tersebut bisa menjadi pusat pembelajaran anak-anak maupun para pelajar untuk lebih mencintai lingkungan. Sedangkan bagi anggota komunitas Pramuka, tentu merupakan amalan salah satu dari dasa darma-nya kedua, yaitu Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia.
Karena itu, jika FWP melibatkan diri para Pramuka Penegak, maka untuk bisa ikut berbuat terhadap lingkungan alam, sehingga terjadinya kerusakan demi kerusakan bisa dihindari. ”Sebab, kelestarian alam dan lingkungan, jelas menjadi tanggung jawab siapa saja.”(sn)