Paket sembako Seharga Rp 150 ribu Dijual Rp 25 ribu

Sekda Pati Suharyono secara simbolis menerima paket sembako murah dari Kepala Taspen Jawa Tengah Junaedi, untuk dijual di Pasar Murah di lingkungan Setda Pati, Sabtu (2/6).(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.COM PATI – PT Taspen Jawa Tengah peduli dengan menggelar Pasar Murah, di lingkungan Kantor Setda Pati, Sabtu (2/6). Kendati paket dijual benar-benar dengan harga murah karena beras 5 kilogram, minyak goreng 2 kilogram, gula pasir 2 kilogram, dan teh dua pak senilai Rp 150.000 hanya dijual Rp 25.000, tapi jumlah persediaan terbatas.

Hal tersebut dibenarkan Sekda Pati Suharyono seusai membuka pasar murah itu, sehingga pembeli pun hanya dikhususkan pegawai di lingkungan Setda, untuk golongan I dan II. Semula pihaknya mengajukan ke PT Taspen sebanyak 400 paket dengan harapan bisa memenuhi jumlah pegawai golongan itu, tapi hanya bisa disediakan sebanyak 225 paket.

 Terlepas dari hal tersebut, paling tidak upaya itu bisa sedikit membantu persediaan kebutuhan pegawai yang bersangkutan dalam menghadapi Lebaran yang sudah dekat. Seperti biasa setiap menjelang Lebaran, harga sejumlah barang kebutuhan cenderung terus naik, karena banyaknya permintaan.

Kondisi seperti itu tak bisa dihindari, sehingga siapa pun harus bisa mengendalikan diri jangan justru   memaksakan membeli barang kebutuhan secara berlebihan. ”Jika hal tersebut terpaksa harus dipenuhi, karena banyak keluarga berkumpul dalam satu tahun sekali sebenarnya juga bisa dilakukan secara sederhana,”ujarnya.

Dengan demikian, katanya lagi, hal itu sama saja sudah berupaya mengendalikan diri sehingga pengaturan dalam memenuhi barang kebutuhan tidak harus yang berharga mahal. Karena itu, beberapa waktu lalu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah memantau kondisi persediaan barang dan harga di Pati.

Ternyata terjadi hal di luar dugaan, karena barang yang diperkirakan harganya mengalami kenaikan siginifikan khususnya daging, seperti tahun lalu tidak terjadi. Padahal waktu itu, lonjakan kenaikan harga daging memaksa harus diatasi dengan mendatangkan daging kerbau dari luar negeri, sehingga terjadinya inflasi di daerah pun tak bisa dihindari.

Akan tetapi untuk tahun ini, medkipun ada kecenderungan harga barang kebutuhan mengalami kenaikan tetap masih dalam batas-batas kewajaran. Dengan demikian, kecenderungan terjadinya inflasi pun bisa dihindari, dan semoga saja hal itu bertahan hingga seusai Lebaran mendatang karena berlangsungnya perayaan keagamaan lainnya, seperti Natal dan Tahun Baru masih 6 bulan lagi.

Jika masyarakat bisa mengendalikan diri dalam menghadapi Lebaran sekarang ini, sudah barang tentu kecenderungan naiknya harga barang kebutuhan bisa dihindari. ”Harapannya sampai tahun depan (2019) inflasi di daerah bisa diposisikan dan dipertahankan seperti sekarang,”imbuh Suharyono.(sn)

Previous post Pembiaran Pelanggaran Rambu Larangan
Next post Saminnews membuka jendela Informasi

Tinggalkan Balasan

Social profiles