SAMIN-NEWS.COM PATI-Ini bukan sesuatu yang mengada-ada jika pembeli selesai berbelanja harus mencelupukan jarinya ke dalam botol tinta, seperti orang selesai memilih dalam pemilu. Upaya itu dilakukan penyelenggara pasar murah oleh pihak Polres Pati bersama Kelompok Gusdurian dan Kodim 0718 Pati, di halaman Klenteng Hok Tik Bio, kompleks Pecinan.
Tujuannya tak lain, agar pembeli tidak memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membeli lebih dari satu kali barang kebutuhan Lebaran yang tersedia, baik gula, minyak, sirup, dan makanan roti dalam kalenswanto, . Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jika hal itu terjadi maka barang-barang yang sudah dibeli dijual lagi kepada pedagang penampung.
Dengan demikian, kata Koordinator Gusdurian Pati, Eddy Siswanto, tujuan pasar murah yang seharusnya untuk melayani para pengunjung yang kemauan daya belinya terbatas, justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak pernah menaruh peduli terhadap mereka, untuk dijual lagi sehingga tujuan diselanggarakannya pasar murah menjelang Lebaran seperti sekarang tidak tercapai.
Apalagi, penyelenggaraan pasar murah kali ini dilakukan bersama pihak Polres dan Kodim 0718 Pati. ”Khusus Polres Pati sekaligus merupakan rangkaian bakti sosial menyambut HUT ke-72 Bhayangkara, 1 Juli mendatang,”ujarnya.
Berkait dengan pencelupan jari pengunjung dalam botol tinta, katanya lagi, hal itu hanya cara untuk mengetahui bahwa pembeli yang bersangkutan sudah membeli barang kebutuhan yang diperlukan. Dengan bukti tersebut, ada alasan untuk menolak jika yang bersangkutan bermaksud hendak membeli untuk kali yang kedua atau lebih.
Sebab, prioritas membeli cukup satu kali itu ditujukan kepada warga yang kemampuan daya belinya terbatas agar bisa ikut ber-Lebaran atau pemerataan. Menyangkut harga juga ditetapkan semurah-murahnya, seperti gula pasir di tingkat konsumen Rp 11.500 per kilogram, cukup dijual dengan harga Rp 9.000 per kilogram.
Untuk berbagai makanan roti kaleng dijual dengan harga terendah Rp 13.000 per kaleng hingga harga Rp 40.000 per kaleng, dan untuk minyak goreng per kilogram yang biasa dijual Rp 11.000, cukup dengan harga Rp 9.000. Masing-masing pengunjung jika ingin membeli secara lengkap barang kebutuhan yang tersedia, untuk tiap jenis masing-masing cukup satu.
Pasar murah kebersamaan ini, diharapkan bisa membantu meringankan warga dalam ber-Lebaran sehingga, maka pelaksanaannya harus selektif. ”Pengunjung pun diatur jangan sampai berjubel dan berdsakan, maka pintu masuk dan keluar pun terpisah,”imbuh Eddy Siswanto.(sn)