Satu di antara beberapa mesin penggiling daging di Pasar Sleko Pati, tiap hari mengeluarkan suara cukup bising.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Para pengunjung dan pedagang Pasar Sleko Pati, selama ini tiap hari telinganya mendapat suguhan suara cukup bising. Sumber suara tersebut berasal dari beberapa mesin penggilingan daging, terutama pada pagi hari karena banyaknya pengunjung yang memanfaatkan jasa mesin itu.
Mereka selain pemilik warung makan juga penjual bakso, penjual kojek, sempolan, dan penjaja makanan yang mengunakan daging sebagai bahan utama tapi harus diperhalus sehingga harus digiling. Sedangkan mesin penggiling daging di pasar tersebut sebanyak tiga unit, dua di dalam dan satu unit lainnya di lingkungan luar pasar.
Dengan demikian, kata beberapa pengunjung, jika dalam waktu bersamaan mesin-mesin berbahan bakar solar itu beroperasi semua, kebisingan suara yang ditimbulkan rasanya seperti kapal terbang. Akibatnya, jika mereka hendak membeli sesuatu dan transaksi harganya dengan pedagang yang bersangkutan harus bersuara keras.
Hal tersebut tentu menyebabkan suasana pasar dengan kios dan los terpadu itu, benar-benar tidak nyaman. ”Padahal, kondisi pasar yang beberapa tahun lalu kumuh sudah berhasil diatasi oleh pihak berwenang, tapi sekarang muncul permasalahan lain, yaitu kebisingan suara yang benar-benar sangat mengganngu,”ujar salah seorang di antara mereka, Nurhadi (38).
Karena itu, masih kata dia, hendaknya pihak yang berwenang segera mengajak pemilik usaha tersebut, untuk mencari jalan pemecahan, utamanya minimal mengurangi kebisingan suara itu. Misalnya, memasang knalpot berperedam atau meremajakan mesin yang berbahan bakar solar dengan bakar premium.
Tanpa ada upaya itu, maka selamanya pengusaha jasa penggilingan daging tersebut merasa sah-sah saja dengan suara keras dan sangat mengganggu itu. ”Dengan demiiian, pengusaha yang bersangkutan menghargai baik pengunjung maupun pedagang di pasar tersebut.”
Salah seorang pekerja di penggilingan daging itu, Joko (35) ketika ditanya berkait hal tersebut tidak mengelak, tapi pemilik usaha yang sehari-hari datang ke pasar adalah istrinya. Sebab, usaha yang sama juga ada di Pasar Rogowangsan sebanyak dua unit, dan di Pasar Kliwon, Kudus juga punya beberapa unit.
Untuk yang di Pasar Sleko, tiap hari yang memanfaatkan jasa itu tidak hanya dari Kota Pati, tapi ada yang berasal dari Wedarijaksa, dan bahkan juga dari wilayah Kecamatan Tambakromo. ”Selein ongkos giling cukup murah, Rp 3.000 per kilogram, daging yang digiling hasilnya cukup bagus karena kami cukup berpengalaman menangani pekerjaan itu,”katanya.(sn)