Komunitas Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati tengah menanam jahe merah dan jahe emprit di lahan Kampus Kehidupan, di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, di bawah bimbingan pembinanya, Andik Aristiawan.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS,COM PATI-Kendati cuaca dalam kondisi menjelang datangnya musim kemarau, tapi Komunitas Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati, tetap giat melakukan pembibitan dan penanaman di lahan Kampus Kehidupan lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati. Hal tersebut dilakukan, agar kelak di lingkungan tersebut bisa menjadi laboratorium tumbuh-tumbuhan.
Dengan demikian, ke depan di kawasan lingkungan itu mempunyai nilai plus bagi kepentingan pendidikan, khususnya anak-anak agar dalam upaya mengenal dan mempelajari setiap spesies tumbuh-tumbuhan tidak hanya sekadar melihat gambar semata. Akan tetapi lebih dari itu, mereka bisa melihat secara visual dari jenis tanaman yang ada.
Tidak hanya itu, kata pembina penegak yang bersangkutan, Andik Aristiawan, bagi para penegak yang bergabung dalam komunitas ini juga bisa banyak belajar, selain upaya pembibitan juga penanaman, dan mengenali sifat tumbuhan yang merupakan bagian dari bagian kehidupan. Untuk jenis tanaman keras atau kayu-kayuan, akarnya mampu memberikan kehidupan seratus persen kehidupan makhluk lainnya.
Sebab, pada bagian tersebut mampu menyimpan air yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pihaknya bersama komunitas lain sejak akhir tahun lalu (2017) melakukan penanaman ribuan pohon, di banyk lokasi di Kabupaten Pati. ”Sambil menunggu datangnya kembali musim penghujan, maka upaya melakukan pembibitan harus dilakukan,”ujarnya.
Selain upaya tersebut, katanya lebih lanjut, kendati dengan risiko harus melakukan penyiraman, tapi upaya menanam juga tak ketinggalan. Hanya saja harus menyesuiakan kondisi cuaca, sehingga yang saat ini ditanam tetap bisa tumbuh meskipun harus dilakukan penyiraman, tapi jenis tanaman difokuskan pada tanaman semusim, baik jagung, umbi kayu, jahe, dan pohoin pisang.
Sejumlah jenis tanaman produktif itu diharapkan, jika saatnya berbuah dan bisa dipungut hasilnya bisa dipasarkan, untuk membiayai kegiatan lainnya. Sebab, kalau dalam melaksanakan kegiatan pramuka penegak menggantungkan anggaran dari bantuan pihak lain, hal itu sama saja belum bisa mandiri.
Akan tetapi melalui kegiatan kreatif dan produktif inilah, justru mampu menarik para penegak lainnya. Dalam waktu dekat akan segera bergabung pula penegak yang berpangkalan di SMK 3 Pati, dan ada pula dari SMK Tunas Harapan, dan yang disebut terakhir ini khusus untuk belajar pembuatan pupuk cair.
Karena itu, mereka akan mengunjungi lokasi pusat kegiatan Kampus Kehidupan di TPA yang dikola oleh Forum Wartawan Pati. ”Dalam kesempatan tersebut, mereka bisa melihat langsung tanaman kayu-kayuan, buah-buahan maupun tanaman semusim lainnya hasil penanaman akhir Tahun 2017,”imbuh Andik Aristawan.(sn)