Sambut Pemudik dengan Mengubah Lampu Taman Stasiun Puri

Lampu warna-warni Taman Stasiun Puri Pati yang diubah oleh rekanan dalam masa pemeliharaan, untuk menyambut para pemudik Lebaran yang melintas di Kota Pati. (Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.COM  PATI-Menjelang berakhirnya masa pemeliharaan awal Juli mendatang sekaligus untuk menyambut para pemudik yang melintas di Kota Pati, mpu warna-warni Taman Stasiun Puri Pati diubah. Sebab, lampu yang terpasang pada awal proyek tersebut diserahkan ke pihak pengguna anggaran dari sisi artistik belum maksimal.

Untuk menunjukan kepada para pengguna jalan yang melintas pada malam hari, meskipun untuk keperluan itu menelan biaya cukup besar, tapi pihak rekanan tidak memperhitungkan. Selain konsekuen melakukan pemeliharaan sebagaimana menjadi bagian dari kontrak, tapi keindahan taman dengan air mancur berjoget harus benar-benar maksimal.

Karena itu, kata rekanan yang bersangkutan, Danu Aryanto, dengan selesainya penggantian lampu warna-warni yang  terpasang, maka saat menjelang Lebaran tentu memberiokan daya tarik bagi para pemudik yang melintas dalam Kota Pati malam hari. Apalagi, dari lampu tersebut mempunyai 144 tipe warna yang setiap saat bisa diubah sesuai kondisi pada malam hari.

Dengan demikian, kejenuhan melihat warna yang dirasakan hanya statis bisa menjadi dinamis karena nyala lampu yang dikendalikan operator tersebut bila malam hari bisa diubah sewaktu-waktu. ”Untuk saat ini, lampu tersebut dinyalakan pada tipe warna putih yang bergerak sederet ke warna-warna lain dalam tipe tersebut,”ujarnya.

Selama sepekan masa Lebaran, masih kata Danu Aryanto, bila malam hari lampu tersebut bersama air mancur berjoget akan dihidupkan. Sebab, dipastikan sekitar lokasi taman akan menjadi pusat kunjungan warga yang hendak bersantai di malam hari, terutama para pemudik yang berasal dari Pati sehingga mendapat suasana bahwa teah terjadi perubahan di Pati.

Apalagi, tak jauh dari Taman Stasiun Puri juga terdapat patung kuda tapi sayangnyanya sudah beberapa tahun lokasi tersebut tidak ada upaya pengembangan, untuk menciptakan situasi yang benar-benar artistik. Idealnya selesai taman dibangun, seharusnya pengembangan dilakukan agar tidak terkesan selesai dibangun terjadi pembiaran.

Risiko membangun  taman di ruang publik memang seperti itu, sehingga dibutuhkan pengembangan dan pemeliharaan secara rutin.  Sehingga selaku rekanan yang mendapat kepercayaan untuk membangun taman kota, pihaknya diliputi tanda tanya bagaimana setelah selesai masa pemeliharaan dan penyerahan pekerjaan tahap kedua.

Padahal di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Pati tahun ini juga akan membangun kembali taman bernilai miliaran rupiah yang juga dilengkapi fasilitas air mancur dan lampu warna-warni. ”Lokasinya di ujung barat Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo,”imbuh Danu Aryanto.(sn)

Previous post Jumlah Pemohon Surat Izin Mengemudi Berkurang
Next post Zonasi PPDB Diharapkan Cerminkan Rasa Keadilan Sektor Pendidian

Tinggalkan Balasan

Social profiles