Samin News Berpuisi

Dari Redaksi;

Dalam upaya kembali menggairahkan bersastra yang menjadi bagian dari budaya untuk membangun suasana hati, mengolah rasa, pikir dan karsa bagi yang berminat dipersilakan berpuisi bersama Samin-New.Com tiap hari Minggu. Ditunggu ekspresi dan kreativitas Anda di rubrik ini. Terima kasih.

Yang Tertinggal

oleh  : Ki Samin

ada yang tertinggal jauh di belakang
ketika malam bersandar pada dinding langit
ketika pagi tersungkur dalam lubang peradaban
ketika nurani tak lagi mendendangkan lagu cinta
ketika harap hanyalah fatamotgana

ada yang terseok dan tertatih
ketika bulan terlelap dalam tidur panjang
ketika langit tak lagi berbintang
ketika nafsu menjadi angkara
ketika tirani merajalela

ada yang berlari jauh ke depan
katanya mengejar kemajuan
katanya janganlah sampai ketinggalan
katanya pergulatan harus dimenangkan
katanya tiba saat berpesta siapa makan siapa

ada yang tertinggal dalam kekalahan
karena nurani dihancurkan
karena ketimpangan berpikir didewakan
karena semua jalan kebenaran dibuntukan
karena kemajuan yang dituhankan hanyalah keculasan zaman.


Dalam Hening
oleh :Ki Samin

dalam hening hijau kuning ada tuhan
dalam hening hitam kelam ada tuhan
dalam hening biru ada aku
dalam hening kuning biru ungu
                       ada kamu
                        tuhan
                        aku
                        dan setan


Jangan Berharap
oleh : Ki Samin

hari-hari terakhir ini kalian para rakyat
hendaknya jangan banyak berharap
belantara republik ini sudah teramat lelah
memikul angkara yang bergunung-gunung
petaka dan nista berjuta-juta
karena durjana di negeri ini taka mati-mati

hari-hari terakhir ini kalian para rakyat
hendaknya berbersih diri
biarkan belantara republik ini memanjangkan nafas
memanjangkan tidur dan mimpinya
memanjangkan gerai pesonanya
memanjangkan rangkai harapan demi harapan

hentikan penghancuran
hentikan keserakahan
hentikan pembodohan
hentikan kedurjanaan
hentikan pengkhianatan

hari-hari ini kalian para rakyat
hendaknya jangan lagi banyak berharap
belantara republik ini harus kalian sisakan
untuk siapa lagi kalau bukan anak, cucu dan cicitmu
janganlah habis kalian rampok sendiri


Previous post Mengungkap Peradaban Usang Pati Tempo Dulu (lanjutan)
Next post Trotoar di Pecinan untuk Berjualan Permanen

Tinggalkan Balasan

Social profiles