Sisi Gelap di Lorong Gelap

Inilah sisi gelap di gelapnya peradaban lorong kehidupan Kompleks Lorong Indah (LI) yang dari waktu ke waktu  tak pernah terselesaikan permasalahannya.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.COP  INDAH sebutannya tapi gelap berkepanjangan nasib para penghuninya, itulah Kompleks Lorong Indah (LI) dan satu lainnya  Kampung Baru (KB), di Desa/Kecamatan Margorejo, Pati. Pertanyaannya, adakah di antara kita yang bersedia hadir sebagai penerang dan pencerah secara totalitas untuk mengurai permasalahan mereka.

Jangankan orang per orang, pemerintah setempat sebagai lembaga pelayanan atas hak-hak warganya kehadirannya pun hanya sekadar formalitas dengan cara dan pola yang diulang-ulang, tanpa pernah jelas apa tujuan dan hasilnya. Razia demi razia, selalu menjadi pilihan lebih-lebih pada saat bulan Suci Ramadan seperti sekarang.

Akan tetapi, selesai razia apa selesai pula permasalahannya mengingat ini adalah bagian paling gelap yang secara turun temurun menjadi hal paling akut sebagai penyakit masyarakat (pekat). Padahal pemerhati permasalahan kehidupan seperti Kiai Heppy Irianto, berulang-ulang menegaskan jika masyarakat yang sakit itu perilaku sosialnya, maka penyembuhannya tak bisa hanya dengan kata-kata.

Lalu apa, pengobatan  yang harus dilakukan jika razia demi razia atau ancaman menutup lorong gelap tempat mereka menggantungkan hidup, sudah menjadi model yang tak pernah menyelesaikan apa-apa, inilah yang seharusnya dikaji ulang. Jika hanya sekadar formalitas, untuk menyenangkan bagian atau kelompok tertantu, dipersilakan untuk mengklaim bahwa jika menutup lorong gelap itu suatiu keberhasilan.

Sedangkan sisi lain dan realitas yang ada, mamaksa kita harus melihat dengan keberpihakan mengingat mereka adalah bagian dari kondisi sosial yang hanya mudah diteorikan. Namun pernahkah, kita mempunyai andil atau sedikit berbuat untuk mereka, selain hanya mencerca dan mencela, karena yang lain mengapa bisa.

Karena itu, jika mau jujur kita ini hanya pandai bicara tapi tak pernah memahami dan mengerti apa yang sebenarnya kita bicarakan. Apalagi, jika menyangkut hak orang lain yang tengah menghadapi pekat paling akut, karena memilih menjadi penghuni lorong gelap yang satu fdi antaranya adalah LI.

Jika demikian, marilah masing-masing mencoba mengurai permasalahan sosial itu dengan memposisikan diri untuk mengambil bagian yang sisi mana. Maksudnya, bagi yang hendak mengambil upaya dari sisi mentalitas, berilah mereka petunjuk yang benar  agar mengerti dan memahami hal yang benar.

Demikian pula, bagi yang memilih penyelesain dari sisi pendidikan, kesehatan, kesejahteraan persiapkanlah dan berilah mereka semua itu secara nyata. Jika hanya sekadar kata-kata dan mencela, maka semua itu tak lebih hanya memberi mereka pepesan kosong, maka jangan pernah mengklaim diri kita ini lebih baik ketimbang mereka.(Ki Samin)

Previous post Gelapnya Hidup Siapa Yang Mau ?
Next post Penyerahan E-KTP Selesai Shalat Tarawih terus Berlanjut

Tinggalkan Balasan

Social profiles