Stabilitas Pangan Terganggu Stabilitas Negara Terganggu

Sejumlah mitra kerja Bulog Sub-Divre Pati menandatangani kontrak pengadaan untuk percepatan serapan gabah petani (sergap) disaksikan Kepala Pusat Distribusi Pangan Kementrian Pertanian, Riwantoro (mengenakan baju batik coklat).(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Ketersediaan stok pangan nasional saat ini hanya sebanyak 1.400 ton setara beras yang idealnya harus mencapai 2.700 ton, sehingga jika stabilitas pangan terganggu maka stabilitas negara ini pun pasti terganggu. Karena itu, perlu dilakukan percepatan serapan gabah petani (sergap) oleh Bulog Sub-Divre Pati.
Apalagi, kata Kepala Pusat Distribusi Pangan Kementrian Partanian, Riwantoro saat berkunjung ke Pati, Jumat (22/6) siang kemarin, serapan pengadaan di Bulog setempat sampai pertangahan bulan ini baru mencapai 21.000 ton atau 26,9 persen dari target. Yakni, sebanyak 78.000 ton setara beras sehingga hal itu mengharuskan ketja cepat dan kerja keras.
Bicara percepatan, katanya lebih lanjut, tidak lain harus melakukan eksekusi, dan eksekusi tersebut tentu sama dengan kerja, kerja, dan kerja. Karena itu pihaknya menawarkan sejauh mana kesanggupan para mitra kerja untuk bisa memenuhi target tersebut, paling tidak hingga dua bulan ke depan (Agustus) serapan pengadaan bisa mencapai 50 persen.
Atas pertanyaan tersebut, para mitra kerja yang hadir dalam pertemuan membahas percepatan serapan gabah petani (sergap) itu secara serempak menyatakan kesanggupannya. ”Karena itu kami pun secara rutin akan turun ke daerah untuk melakukan pemantauan dan pengecek, minimal tiap 10 hari sekali,”tandasnya.
Untuk terpunuhinya target serapan pengadaan, masih kata Riwantoro, para mitra kerja Bulog dipersilakan menyampaikan hal-hal yang masih menjadi kendala di lapangan secara terbuka. Dengan keterbukaan, maka jika terjadi permasalahan di lapangan secepatnya bisa dipecahkan, mengingat permasalahan yang ditangani ini menyangkut penyiapan stok pangan nasional.
Karena itu, dalam memberikan pelayanan kepada para mitra diharapkan Bulog Sub-Divre Pati, kendati hari Minggu tetap memberikan pelayanan maksimal. Utamanya adalah penandatanganan kontrak  pengadaan, sehingga hari berikutnya mitra sudah bisa memasukkan beras ke gudang sesuai alokasi yang tertera beras dari mitra itu masuk ke gudang Bulog man.
Selebihnya dalam pemberlakuan kontrak, jika mitra harus memasukkan beras sebanyak 200 ton dalam waktu sepekan, ternyata tidak bisa terpenuhi, maka boleh diberikan toleransi untuk waktu pemenuhan berikutnya. ”Dengan demikian, kontrak itu tidak harus harga mati karena bisa saja mitra menghadapi kendala di lapangan.
Salah seorang wakil dari mitra kerja Bulog, Wartaya mengatakan, bahwa mitra kerja Bulog di Pati jumlahnya cukup banyak, karena mencapai 60 orang lebih, dan selama ini serapan pengadaan 
pasti menempati urutan nomor satu nasional. ”Permasalahan sekarang, adalah lambatnya kerja pihak surveyor yang sudah melakukan tes kualitas pada pagi hari, tapi masuknya beras ke gudang direkomendasikan pada siang hari,”katanya.(sn)

,

Previous post Hari Ini Pengiriman Logistik Pilgub ke PPK
Next post Merespons Percepatan Sergap Hari Minggu Siap Menandatangani Kontrak Pengadaan

Tinggalkan Balasan

Social profiles