Wakil Bupati Minta DLH Kreatif Mencari Energi Terbarukan

Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM – Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin minta pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH), agar lebih kreatif dalam mengelola lingkungan. Salah satu di antaranya tak lain, agar organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut mencari sumber energi yang terbarukan dari barang-barang yang terbuang dan bisa dimanfaatkan untuk keperluan tersebut.
Akan tetapi permasalahannya tidak sesederhana itu, karena untuk bisa mewujudkan gagasan tersebut membutuhkan kesiapan maksimal. Utamanya adalah kajian-kajian maupun referensi berkait hal itu, dan yang tidak kalah penting adalah uji coba setiap hasil temuan.
Khusus yang disebut terakhir, kata Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, bisa saja warga sudah ada yang mulai melakukan uji coba. Misalnya, DLH mengacu hal tersebut juga tidak masalah karena justru bisa digandeng untuk mengelola barang-barang terbuang atau limbah yang bisa dimanfaatkan melalui sistem daur ulang.
Dengan demikian, potensi limbah cukup besar jika tidak mulai dikelola secara serius, justru ke depan berdampak cukup parah pada lingkungan. ”Karena itu yang ideal penyerapannya hatrus dimanfaatkan secara maksimal, sehingga hal tersebut harus dilakukan dengan melibatkan personel peneliti dari yang membidangi penelitian dan pengembangan (Litbang),”ujarnya.. 
Untuk merespons hal itu, masih kata dia, pihaknya sudah melempar gagasan kepada pihak OPD yang bersangkutan, untuk memanfaatkan limbah kotoran ayam maupun itik. Sebab, dia sendiri punya usaha peternakan unggas tersebut yang harus diuji pemanfatannya, untuk bio gas karena di Pati ini banyak warga yang beternak ayam maupun iktik.
Jika dari koyotrannya bisa diolah menjadi energi yang terbarukan,  maka bahan-bahan dasar bisa dikumpulkan dari mereka bila mau dikelola secara serius. Apalagi selain untuk diproses menjadi biogas, kotoran ayam juga bisa diolah dan dimanfaatkan untuk pupuk.tidak hanya padat, tapi juga pupuk cair.
Selebihnya ada pula, untuk membuat energi yang terbarkan, bisa saja m,enggunakan limbah jenis lain,  di ataranya kotoran sapi. Jika tidak dimulai dari sekarang, limbah jenis kotoran hewan itu akan m,enimbulkan permasalahan tersendiri, karena sekarang ini masyarakat tetap tergantung pada pupuk nonorganik.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, upaya paling tepat memanfaatkan limbah kotoran hewan agar bisa dipropduksi menjadi energi yang terbarukan, utamanya diolah menjadi biogas. ”Selain bisa dimanfaatkan untuk keperluan memasak juga untuk menunjang penerangan lampu listrik,  dan semua itu harus dimulai lagi dari DLH,”katanya.(sn) 
Previous post WC untuk Pemudik Diperhatikan Bupati Haryanto
Next post Maaf yang Tergadai

Tinggalkan Balasan

Social profiles