Bupati Haryanto di tengah para santri cilik penghafal Al-Quran dari Pondok Pesantren Raudlatul Falah Desa Bremi, Kecamatan Gembong, Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Dalam kesempatan bersilaturahim dan halal bihalal dengan para santri cilik penghafal Alquran dari Ponpes Raudlatul Falah Bremi, Kecamatan Gembong, di uala lantai 2 Salsa Simpanglima, Bupati Haryanto kembali mengingatkan, bahwa anak-anak adalah aset masa depan bangsa. Karena itu, sejak dini mereka harus dibekali ilmu pengetahuan yang seluas-luasnya sehingga kelak jadi anak-anak yang berguna bagi agamanya, bangsa, dan negaranya.
Karena itu, jika dilihat dari usia mereka adalah anak-anak yang harus sudah jauh dari orang tuanya untuk belajar ilmu agama, khususnya sebagai penghafal Alquran. Tapi setelah dewasa hendaknya jangan berhenti sebagai santri penghafal Alquran saja, tapi harus tetap mempunyai cita-cita lain seperti kebanyakan orang.
Di antaranya, ada yang bercita-cita sebagai dokter, insinyur dan ada pula yang harus bercita-cita menjadi seorang bupati. Apalagi yang bercita-cita itu sudah pasti tidak banyak jumlahnya, tapi di antara sekian anak-anak ini harus ada yang bercita-cita itu, sehingga jika sebagai santri penghafal Alquran bisa menjadi bupati tentu cukup membanggakan.
Dengan demikian, untuk terus menempuh pendidikan sampai di perguruan tinggi tetap harus bersemangat. ”Sebab, untuk masuk ke perguruan tinggi dengan mempunyai kemampuan sebagai penghafal Alquran pasti langsung bisa diterima tanpa tes,”ujarnya.
Bahkan, masih kata Haryanto, pihaknya pun siap memberikan rekomendasi bagi anak-anak santri penghafal Alquran yang hendak masuk ke perguruan tinggi. Demikian pula, bagi mereka yang hendak melanjutkan pendidikan ke luar negeri juga tidak sulit, tapi lebih dari semua itu ada hal utama yang juga tak bisa diabaikan.
Hal dimaksud, tak lain tetap jadilah anak yang soleh dan solehah dengan berbekal ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang seluas-luasnya. ”Akan tetapi setelah nanti anak-anak mendapat suguhan hiburan sulap, janganlah kemudian bercita-cita ingin menjadi pesulap, ya,”seloroh Bupati Haryanto yang ditopang pertanyaan pembawa acara, ”Pesulap yang mempunyai ilmu agama tidak apa-apa, ya Pak Bupati?”
Dalam kesempatan sama, Eddy Siswanto selaku penasihat Ponpes Raudlatul Falah sekaligus penggagas acara tersebut mengungkapkan, bahwa acara silaturhim dan halalbihalal bagi anak-anak santri penghafal Alquran, hal itu sudah menjadi agenda rutin. Hal; tersebut merupakan bentuk kesadaran pada anak sejak dini, sebagai wujud kebersamaan mengingat mereka setiap hari berkumpul dalam asrama.
Selama mereka berkumpul, meskipun di antara sesama anak pasti pernah ada di antara mereka yang bersingkungan. ”Dalam kesempatan setelah berlibur puasa Ramadan, dan kini harus kembali berkumpul untuk memulai belajar lagi maka acara tersebut menjadi agenda rutin setiap tahun.”
Hadir dalam kesempatan tersebut selain Sekda Pati, Suharyono juga Dandim 0718 Letkol Arm Arief Darmawan juga Kiai Heppy Irianto. Tak ketinggalan, Komunitas Gusdurian pun hadir di tengah-tengah para santri penghafal Aquran tersebut.(sn)