Kepala Bulog Divre Jawa Tengah M Sugit Tedjo Mulyono (2 dari kiri) didampingi Kepala Bulog Sub-Divre Pati, Muhammad Taufik dan Wakilnya, Yanto Nurdianto tengah mengecek isi gudang 204, di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Sebelum meresmikan gudang Bulog baru di kompleks pergudangan Bulog 205, di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Pati, Kepala Bulog Divre Jawa Tengah, M Sugit Tedjo Mulyono, menyediakan waktu secara khusus. Yakni, mengecek isi gudang Bulog 204, di Desa Sokokulon, kecamatan yang sama.
Selain mengecek ketersediaan ‘‘space” gudang yang masih tersedia untuk menampung serapan pengadaan beras dari mitra kerja Bulog, Kepala Divre Jawa Tengah juga melihat langsung hasil penimbangan beras yang masuk dari mitra. Untuk satu karung isi 50 kilogram, setelah dilakukan penimbangan menggunakan timbangan elektrik isinya sudah sesuai.
Selebihnya ditanyakan pula adanya tumpukan karung yang masih kosong, atau belum ada isinya kepada kepala gudang yang bersangkuta, Ismutoyo. Dalam kesempatan tersebut di gudang itu masih berlangsung pemasukan serapan beras dari para mitra kerja Bulog, selain itu juga tengah berlangsung pula pengeluaran bantuan sosial (bansos) untuk beras sejahtera.
Khusus yang disebut terakhir, adalah penyaluran bansos rastera bulan ini, di mana Gudang 204 harus melayani penyaluran rastera untuk rumah tangga sasaran (RTS) kelompok penerima manfaat (KPM) 9 kecamatan. Sedangkan sisanya, masing-masing enam kecamatan dilayani Gudang Bulog 201 di Desa/Kecamatan Margorejo, dan 205 di Desa Bumirejo.
Khusus gudang baru dengan kapasitas 2.000 ton, dibangun dengan anggaran Rp 4,9 miliar, dan termasuk gudang modern. Sebab, truk pengangkut bisa melakukan bongkar-muat langsung ke dalam gudang, sehingga misalnya dalam kondisi hujan tetap aman.
Mendapat penjelasan tentang hasil serapan beras pengadaan di Gudang 204, M Sugit mengharap agar mitra kerja bisa mendapat layanan maksimal. Apalagi, serapan oleh gudang tersebut sesuai laporan sudah mencapai 8.000 ton, sehingga tahap berikutnya bisa maksimal lagi.
Dengan demikian, serapan pengadaan di Sub-Divre Pati untuk pengadaan tahun ini hasilnya juga bisa lebih maksimal. ”Paling tidak bisa menyamai serapan pengadaan Tahun 2017, yaitu 100.000 ton,”katanya.(sn)