Wakil Kepala (Waka) Bulog Sub-Divre Pati, Yanto Nurdianto menunjukkan produk beras renteng dalam kemasan 200 gram/bungkus yang dalam waktu tidak lama lagi sudah bisa dibeli dan dikonsumsi masyarakat.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Satu terobosan baru sebagai penyangga dan penyedia stok pangan nasional, Perum Bulog kini tengah memperkenalkan produk beras renteng kualitas premium kepada masyarakat. Karena itu Bulog Sub-Divre Pati langsung menindaklanjuti upaya pengenalan tersebut melalui Rumah Pangan Kita (RPK), kios-kios dan warung penyedia kebutuhan pangan yang tersebar di seluruh wilayah kerjanya.
Selain di Kabupaten Pati, upaya tersebut juga dilaksanakan di kabuaten lain, baik Jepara, Kudus, Rembang, dan Kabupaten Blora. Harapannya, pengenalan dan penjualan secara resmi beras kualitas itu akan dimulai Agustus mendatang, sehingga ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat tetap akan tercukupi dengan produk beras terbaru yang untuk sementara masih diproduksi di Semarang.
Keunggulan beras renteng, kata Wakil Kepala (Waka) Bulog Sub-Divre Pati, Yanto Nurdianto, selain kualitas premium nanti juga mudah didapat para konsumen di RPK dan kios-kios. Sedangkan yang lebih dari itu, dari sisi keterjangkauan kemampuan daya beli masyarakat juga bisa dengan mudah menyesuaikan.
Maksudnya, mereka bisa membeli meskipun hanya satu bungkus isi 200 gram dengan harga yang benar-benar terjangkau, karena cukup mengeluarkan Rp 2.350 jika membeli di RPK, dan Rp 2.500 di kios-kios yang menjual. ”Prinsipnya, masyarakat bisa membeli sesuai kemampuan keuangan yang dimiliki,”ujarnya.
Dengan demikian, masih kata Yanto Nurdiannto, siapa pun konsumen bisa membeli beras renteng tersebut sesuai kekampuan daya beli. Apalagi, keungulan beras itu untuk satu bungkus isi 200 gram jika ditanak bisa menghasilkan nasi tiga porsi (piring), sehingga bisa sekali untuk makan bagi keluarga suami-istri dan satu anak.
Selain praktis, karena masyarakat tidak perlu harus membeli dalam jumlah besar tapi cukup menyesuaikan kemampuan keuangan yang dimiliki hari itu. Dengan demikian, jika hanya memilik persediaan uang Rp 5.000, maka untuk sekali kebutuhan makan cukup membeli satu bungkus, dan sisa uang yang dimiliki masih bisa digunakan membeli telor sebagai lauknya.
Melalui pola penyediaan kebutuhan pangan dalam kemasan beras renteng tersebut, maka kebutuhan riil berapa kebutuhan bahan pangan beras yang dikonsumsi setiap hari untuk setiap orang. Dengan kata lain, jika kebutuhan makan per hari untuk keluarga kecil, tentu cukup hanya membutuhkan tiga bungkus, atau 600 gram.
Sebab, dalam penyediaan kebutuhan beras itu tidak ada keharusan konsumen membeli dengan jumlah tertentu. ”Jika hanya mampu membeli satu bungkus atau lima bungkus yang berarti isi satu kilogram tetap dipersilakan, sepanjang keterjangkauan kemampuan untuk membeli memang hanya sebesar itu,”imbuh Yanto Nurdianto.(sn)