PKBM Pendidikan Kesetaraan Terapkan K13

Humas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Jawa Tengah, Fachrudin.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.COM  PATI – Kendati satu sisi perhatian pemerintah tidak maksimal dalam menyikapi keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pendidikan Kesetaraan, tapi tuntutan atas itu mutlak harus dipenuhi. Karena itu selama ini yang benar-benar setara hanya pada hasil akhir, yaitu peroleh ijazah peserta didik dari kelompok tersebut.
Dengan demikian, pelaksanaan PKBM Pendidikan Kesetaraan mulai dari paket A (SD), B (SMP), dan C (SMA) mulai tahun ini sudah harus menggunakan Kurikulum (K) 2013. Sehingga hasil lulusannya benar-benar diharapkan  setara dengan pendidikan sekolah umum mengingat di Jawa Tengah terdapat 658 PKM yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
Menyikapi hal itu, Humas PKB Pendidikan Kesetaraan Jawa Tengah, Fachrudin mengatakan, untuk mencapai hasil tersebut, maka prosesnya tentu harus setara juga dengan sekolah umum. Maksudnya, untuk masa belajar di PKB harus sama, seperti paket B maupun C harus tiga tahun, dan jika yang bersangkutan pernah mengenyam pendidikan di bangku SMP dua tahun, maka kekurangan yang harus ditempuh di PKBM hanya satu tahun.
Permasalahannya, bagaimana bisa menghasilkan pendidikan yang setara maka proses belajarnya juga harus benar-benar setara karena sudah menggunakan K2013. ”Jika proses untuk mencapai hasil tersebut sudah dipenuhi, tentu benar-benar pendidikan kesetaraan melalui PKBM itu bisa tercapai,”ujarnya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, katanya lagi, proses belajar di PKBM bisa selesai tepat waktu, sehingga penggunaan sistem belajar model aplikasi, online  maupun modul harus dilakukan. Sebab, untuk mengakses belajar model itu sekarang bukanlah hal sulit, karena masing-masing personel PKMB banyak yang mempunyai fasilitas tersebut.
Dengan K2013 tersebut sepanjang prosesnya juga mendapat perhatian, untuk mencapai hasil kesetaraan yang berkualitas pasti bisa dipenuhi. ”Buktinya, dengan perolehan ijazah dari hasil ujian paket C, ada di antara warga PKBM bisa menduduki kursi di lembaga legislatif.”
Dalam kesempatan sama saat pembahasan pelaksanaan K2013 PKBM se-Jawa Tengah di aula Hotel Pati hari ini, Kepala Seksi (Kasi) Kesetaraan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Soponyono, membenarkan. Sebab, selama ini pemerintah memang kurang menaruh perhatian terhadap proses kegitan belajar di PKBM, karena di Pati sudah terdapat 21 PKBM yang tersebar di 21 kecamatan.
Jika tiap PKBM mempunyai 10 orang tutor maka sedikitnya ada 210 orang tuttor rata-rata memanfaatkan tempat belajar di sekolah-sekolah yang sudah tidak terpakai, karena dalam kondisi rusak. ”Di sisi lain, para tutor ini benar-benar pahlawan tanpa tanda saja karena selama ini rela bekerja secara sukarela, karena pengajuan anggaran untuk sekadar membeli bendsin saja tidak pernah dipenuhi,”tandas dia.(sn)
Previous post Tanah Limbah Tinja Dibuatkan Bak Khusus
Next post Catatan Redaksi; Kita Ini Terjebak Sebagai Agen Hoak

Tinggalkan Balasan

Social profiles