Sako Pramuka Penegak FWP Mulai Tanam Sayur

Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati (FWP) menanam sayuran jenis sawi, di lahan Kampus Kehidupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM PATI – Selesai dengan uji coba lahan untuk tanaman yang cocok di bekas lokasi lubang galian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, satu di antaranya adalah sayuran. Selain jenis pare welut juga kangkung cabut, gambas, dan sawi.
Khusus yang disebut terakhir, mulai kembali ditanam anggota Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati (FWP). Hal sama akan segera menyusul sayuran jenis kangkung cabut, dan gambas yang juga dirasakan cocok untuk ditanam di lahan tersebut sambil menunggu datangnya musim penghujan.
Hal itu dibenarkan pembina Sako yang bersangkutan, Andi Aristiawan, sehingga dalam melaksanakan kegiatan kepenegakan di lingkungan Kampus Kehidupan ini sudah menemukan arah yang jelas, yaitu melakukan penanaman. Sehingga dalam waktu dekat tengah dipersiapkan Gerakan Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP).
Berkait dengan menanam sayuran sawi yang bisa dipanen dalam tiga pekan mulai dari sekarang, maka sekitar pekan ketiga Agustus mendatang para penegak yang bergabung jumlahnya terus bertambah harus melakukan persiapan. ”Mereka harus turun ke  pasar untuk menjual sayuran hasil tanam sekarang,”ujarnya.
Terlepas berapa nanti hasil penjualan sayur yang akan terus berkesinambungan, katanya lagi, paling tidak peserta kegiatan dalam sako ini berbeda dengan penegak kebanyakan. Sebab, selain kegiatan utama menanam untuk menjaga keseimbangan lingkungan mereka juga diberikan pengetahuan lain, di antaranya masalah jurnalistik.
Tidak hanya itu, ada pemerhati lain yang juga siap memberikan pelatihan tentang kegiatan kerajinan dari bahan tempurung kelapa. Prinsipnya, selama peserta kegiatan di sako ini benar-benar konsisten dan konsekuen, mereka pasti akan mendapat tambahan pengetahuan lebih di luar pendidikan formal di sekolah masing-masing.
Karena itu, dengan menanam sayur yang harus dijual secara langsung ke pasar, mereka akan mengetahui bahasa pasar. Dengan demikian, ke depan mereka sudah mempunyai pengalaman awal saat bergabung dalam sako, sehingga ke depan selain mereka bisa memproduksi juga bisa menjual.
Dari pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dalam sako, maka upaya menjadi penegak yang kreatif dan mandiri akan tertanam pada diri mereka. ”Untuk itu, kami tetap membuka kesempatan bagi setiap penegak yang akan bergabung dalam Sako Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati,”imbuh Andi Aristiawan.(sn)  
Previous post Udara Tercemar Bau Busuk Ikan Hambat Investasi
Next post Warung Pardi kedatangan Ketua PN Rembang .

Tinggalkan Balasan

Social profiles