Dok.SN
SaminNews.-Berfikir dalam mimpi dunia nyata seolah dicederai kekuasaan tanpa batas dengan memainkan surat keterangan tidak mampu didalam dunia pendidikan mengalahkan yang mampu dalam ranah tingkat kecerdasan berilmu,roh membangun fondasi bangsa seolah -olah jauh dari cita -cita Tujuan bangsa mencerdaskan anak bangsa,Menangislah bumi pertiwi kalau bisa menangis.peraturan dibuat secara transparan melalui pendaftaran on-line .Inikah kualitasa jaman now.
Kadang kita mencoba melihat kemegahan candi Borobudur yang tanpa sekolah dengan mengandalkan daya cipta,karsa dan akal budi niat yang tulus untuk dikenang sebagai maha karya yang mendunia inilah kehendak Tuhan ,para pemikir jaman dynasti syaelindra untuk dikenang sepanjang masa,berfikir dialam sejarah sangat penting agar kualitas pendidikan lebih hebat dari nenek moyang kita.
Pendidikan terbagi menurut jenjang derajat keilmuan ,Formal,Non Formal dan Seleksi alam,melihat kenyataan sejarah pendidikan Indonesia dengan hadirnya Budi Utomo,Ki Hajar dewantoro yang dikenal Taman Siwa.potret sejarah pendidikan dimulai untuk mengenal ilmu ,ayo sekolah setelah tamat sekolah harus mendapatkan kelayakan dalam bekerja untuk apa sekolah ada degradasi berfikir pendidikan tidak menjamin bisa bikin candi borobudur,pendidikan mahal hari ini.
Kabar tak sedap mewarnai dunia pendidikan adanya surat keterangan tidak mampu,alih-alih melempar anduk untuk tujuan yang tidak jelas norma pendidikan diwarnai kericuhan ,gosip-gosip mulai bermunculan dimana-mana tiap tahun kok berubah aturannya.Nenek moyang para leluhur menangis para pejuang pendidikan kalau bisa bangun lagi mungkin akan marah besar.
Candi Borobudur makna tertinggi keilmuan yang tanpa pamrih .dimana kita bisa mendapatkannya ,apakah dengan cara sekarang dengan mencari surat keterangan tidak mampu,peluang kebahagian bukan dengan cara dimulai dengan berfikir ada celah ,tapi semangat bagaimana bisa seperti nenek moyang kita dengan tanpa sekolah tanpa membayar tapi bisa memberikan devisa negara Candi Borobudur adalah sejarah yang hari ini kita belum bisa .
Kemampuan Pemimpin seperti Raja Syailendra perlu kita contoh kita bangga jaman dulu sudah berfikir dari masa ke masa tidak terlupakan .semua kita kembalikan kepada para pemimpin dibawa kemana untuk apa .Rakyat akan patuh mentaati segala regulasi dengan kepastian,manfaat .(AW22).
