Tanah Limbah Tinja Dibuatkan Bak Khusus

Penyiapan lokasi pembuatan  instalasi pengolahan lumpur  tinja (IPLT) di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Satu upaya pembuatan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) kini tengah dilakukan pihak berkompeten di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati. Yakni, dengan menyiapkan bak khusus untuk menampung limbah jenis tersebut yang dibuang ke IPLT itu.
Sebab, buangan limbah tersebut dipastikan sudah berubah dalam bentuk lumpur, sehingga bak yang dipersiapkan itu fungsinya sebagai tempat penangkapan lumpur. Sehingga dengan sistem tersebut, maka setelah bagian lumpur mengendap di dasar bak secara periodik bisa diangkat dari dalam bak , kemudian lumpur tersebut dipindahkan ke lahan yang tersedia tak jauh dari lokasi IPLT.
IPLT itu, kata petugas teknis pengolahan IPLT, Wiryo, juga sebutan lain dari kolam solid separation chamber  (SSC),  sehingga mekanisme beroperasinya yaitu lumpur tinja yang dibuang di bak dengan ukuran 20 X 20 meter, dan tinggi 1 meter dibiarkan benar-benar mengendap di dasar bak. Sedangkan bagian masih dalam bentuk air disalurkan ke bak lain dengan memanfaatkan bak yang sudah ada sebelumnya.
Dengan demikian, proses tangkapan lumpur benar-benar mengendap dan mengalami pengeringan secara alami, sehingga di lokasi bak dengan ketebalan 12 cm untuk lantai dasar dari beton cor itu harus dibangun pula sebuah atap penutup. ”Idealnya, untuk atap  adalah dari fiber karena panas sinar matahari akan langsung menerpa endapan lumpur itu,”ujarnya.
Akan tetapi, masih kata dia, atap penutup di atas bak instalasi IPLT di lingkungan adalah dari bahan galvalum. Prinsipnya, jika pada musim penghujan bak penangkap lumpur tinja itu tidak kembali diguyur air hujan, sehingga kembali menjadi basah karena untuk proses pengeringannya yang benar-benar sudah kering diguyur air hujan.
Padahal, dari proses lumpur tinja yang kering sebenarnya bagus langsung dimanfaatkan untuk pupuk organik, tanpa harus menggunakan unsur campuran bahan lain. Karena itu, jika endapan lumpur yang sudah diangkat dari dasar bak untuk dipindah di lahan penempatan, untuk menghindari dari guyuran air hujan idealnya harus ditutup menggunakan terpal.
Melalui upaya tersebut, jika pupuk organik itu dimanfaat benar-benar dalam keadaan kering. kecuali jika harus ditebar untuk kepentingan pemupukan di lahan basah. Karena itu, agar pupuk alami itu benar-benar tepat untuk pemupukan idealnya juga harus dilakukan penghalusan, atau lebih diperhalus mengingat limbah itu berasal dari lumpur tinja.
Mengingat hal tersebut, maka konstruksi bak IPLT tidak dibuat dengan cara menggali tanah untuk pembuatan lubang, melainkan dasar bak berada di permukaan tanah. ”Untuk pembuatan konstruksi lubang harus dibuatkan pasangan tembok dari batu merah dengan tinggi maksimal 1 meter dari atas permukaan tanah,”katanya.
Previous post Penyaluran Beras Renteng Diserahkan Kepala Sub-Divre
Next post PKBM Pendidikan Kesetaraan Terapkan K13

Tinggalkan Balasan

Social profiles