Pengecekan daging hewan kurban oleh dokter hewan dan mantri kesehatan hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pati pada penyembelihan hewan kurban di DPD Golkar Jl P Diponegoro Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Banyaknya kelompok masyarakat maupun perorangan pada Hari Raya Idul Adha yang menyembelih hewan kurban, baik sapi maupun kambing, mengharuskan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkompeten, Dinas Pertanian Kabupaten Pati menerjunkan tim pemantau. Mereka terdiri dari dokter hewan dan mantri kesehatan hewan.
Hal tersebut dilakukan sejak pukul 07.30 dengan secara acak mendatangi pusat-pusat penyembelihan hewan kurban, baik di masjid-masjid maupun di tiap kelompok panitia. Kali pertama pusat penyembelihan hewan kurban yang didatangi tim pemantau, adalah lokasi yang terdekat dengan kantor OPD yang bersangkutan, yaitu DPD Partai Golkar.
Di tempat tersebut, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Muhtar Efendi, selain penyembelihan sapi juga kambing. Setelah panitia menguliti dan membedah bagian dalam hewan tersebut, maka sampel yang diambil untuk diteliti adalah bagian jeroan karena pada bagian ini biasanya terdapat cacing pita.
Ternyata tim tidak menemukan indikasi bagian tersebut terkena penyakit, demikian pula untuk daging juga dalam kondisi benar-benar sehat. ”Hal itu menunjukkan bahwa hewan kurban baik sapi maupun kambing yang dibeli dari perseorangan maupun penyedia hewan kurban memang dalam kondisi sehat,”ujarnya.
Karena itu, masih kata dia, pihaknya mengharap agar warga yang memelihara hewan piaraan yang sasaran penjualannya menjelang Hari Raya Idul Adha, hendaknya benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan hewan piaraannya secara cermat. Jika kedapatan mengidap suatu penyakit khususnya yang bisa menular kepada manusia yang mengkonsumsi dagingnya, seperti penyakit antrax, agar segera menyampaikan hal itu kepada petugas mantri kesehatan hewan.
Apalagi, petugas yang bertanggung jawab atas kesehatan hewan piaraan masyarakat itu ada di setiap kecamatan. Sehingga untuk menghubunginya bukan hal sulit, tinggal koordinasi dengan perangkat desa biar perangkat yang bertugas menyampaikan hal tersebut kepada petugas kesehatan hewan yang bersangkutan.
Dengan demikian, setiap terjadi dan munculnya penyakit yang mengancam kesehatan hewan piaraan terutama sapi maupun kambing, dan jenis unggas lainnya bisa segera terdeteksi serta terobati. Hanya dengan hewan piaraan yang sehat, maka sapi maupun kambing untuk kurban setiap menjelang datangnya Hari Raya Idul Adha nilai jualnya bisa maksimal.
Menyangkut berapa banyak hewan yang disembelih untuk kurban, pihaknya bisa menyampaikan data secara maksimal, karena masih menunggu laporan dari tiap-tiap mantri hewan di kecamatan. ”Untuk itu, kami masih menunggu paling lambat maksimal dua hari dari sekarang, karena hari ini semua libur tapi tetap turun ke lapangan untuk memantau penyembelihan hewan kurban di wilayah masing-masing,”imbuh Muhtar Efendi.(sn)