Dinas Pertanian Bagikan Telur Kepada Penonton Karnaval

Replika ayam petelur raksasa yang diarak dalam karnaval oleh Dinas Pertanian Kabupaten Pati dalam memeriahkan HUT Ke-73 Kemerdekaan RI Tahun 2018.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Tidak kurang dari 1.000 butir telur yang dihasilkan dari kegiatan usaha ternak ayam jenis tersebut dibagikan Dinas Pertanian Kabupaten Pati kepada penonton yang berjajar di sepanjang jalan. Kendati di bawah terik sinar matahari kemarau ribuan warga begitu antusias melihat jalannya karnaval memeriahkan HUT Ke-73 Kemerdekaan RI Tahun 2018).
Apalagi, pawai unjuk kebolehan dari masa ke masa pemerintahan di Kabupaten Pati, beberapa tahun sudah ditiadakan. Karena itu ketika rangkaian kreatifitas ratusan peserta tampil di ruas jalan yang menjadi rute, maka sambutan masyarakat tak surut untuk melihat apa yang tersaji meskipun harus rela berpanas-panas di bawah terik sinar matahari.
Berkait dengan pembagian telur kepada penonton, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Muchtar Effendi, adalah bagian dari upaya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan
berternak. Karena itu tampilan replika seekor ayam petelur adalah penggambaran dari sebuah keseriusan pihaknya dalam mendorong upaya masyarakat, untuk bisa memenuhi kebutuhan terlur hasil produksi sendiri.
Dalam skala besar, usaha tersebut diharapkan bisa menjadi sumber penghasilan warga karena untuk bisa melakukan kegiatan usaha itu, tentu membutuhkan modal usaha relatif besar. ”Akan tetapi untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga telur sebagaimana terjadi menjelang Lebaran beberapa waktu lalu, maka Pati diharapkan bisa mebjadi sentra penghasil telur,”ujarnya.
Selain kegiatan usaha ternak ayam petelur, masih kata dia, dalam tampilan karnaval juga disertakan pula tampilan replika ayam pedaging. Tidak hanya itu, contoh visual pembuatan kandang berisi ayam yang diternakkan bisa dilihat secara jelas oleh penonton, sehingga diharapkan ada di antara mereka yang tertarik untuk memulai usaha tersebut.
Upaya untuk memotivasi warga, maka sepanjang jalan telur yang sudah disiapkan sengaja dibagi-bagikan. Karena banyaknya penonton tidak sebanding telur yang disediakan, tentu wajar jika tidak semua mendapat bagian, apalagi rute karnaval juga cukup panjang dimulai start di perempatan lawet melintas di kawasan Alun-alun Simpanglima Pati hingga finish di Jl A Yani.
Dengan demikian, penonton yang berada di rute-rute terakhir dipastikan tidak kebagian karena, tapi paling tidak bisa mengakses informasi cara beternak ayam petelur maupun ayam pedaging. Sebab, jenis komoditas tersebut kesempatan selalu terbuka karena pasar sudah jelas, meskipun kadang-kadang peternak menghadapi kendala, utamanya soal harga jual di pasaran.
Maksudnya, kadang-kadang harga jual produk  di pasaran terlalu rendah dan juga sering mengalami lonjakan di luar perkiraan, sehingga terpaksa mengalami keterpurukan.”Apalagi, kendala lain juga sering dihadapi para peternak, yaitu tingginya harga kebutuhan pakan yang memang diproduksi pihak pabrikan,”katanya.(sn)

Previous post
Next post

Tinggalkan Balasan

Social profiles