Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Muhtar Efendi.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Saat berlangsung penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha, Rabu (22/8) besok, Dinas Pertanian Kabupaten Pati akan menerjunkan tim pemantau penyembelihan hewan tersebut langsung di bawah kendali tiga dokter hewan. Selebihnya diikuti para mantri kesehatan hewan, di setiap kecamatan juga diterjun ke lapangan untuk melakukan hal sama mulai pukul 07.00 sampai selesai.
Diterjunkannya tim pemantau tersebut, selain mengecek kondisi daging dari setiap hewan kurban juga mencatat berapa jumlah hewan yang disembilih untuk keperluan itu. Sebab, hal itu menyangkut jumlah populasi produksi ternak sapi maupun kambing yang selama ini dipelihara masyarakat di Kabupaten Pati.
Berkait dengan diterjunkannya tim, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Muhtar Efendi, masyarakat tidak perlu khawatir akan kondisi hewan yang sudah dibeli untuk keperluan itu. Misalnya, tim menemukan daging hewan kurban yang tidak sehat atau kondisi dagingnya tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi tentu tidak bisa dibagikan kepada para penerima.
Dengan demikian, hal itu akan dimintakan persetujuan dari panitia untuk tidak menyalurkan daging kurban dari hewan yang berpenyakit, seperti di antaranya antrak. ”Sebab, jika penyaluran daging kurban dipaksakan karena yang menyerahkan hewan tersebut kepada panitia dengan niat untuk berkurban, tapi jika hewan dalam kondisi berpenyakit dikhawatirkan bisa menular kepada manusia yang mengkonsumsinya,”ujarnya.
Karena itu, masih kata, kecil sekali kemungkinan pihak penyedia/penjual hewan untuk keperluan tersebut menjualnya dalam kondisi sakit. Dengan kata lain, pihak penyedia maupun yang membutuhkan tentu sudah ada komitmen bila hal itu sampai terjadi, sehingga apa yang dilakukan pihaknya adalah semata-mata demi mencegah penularan penyakit hewan kepada manusia yang mengkonsumsinya.
Selain pantauan daging hewan kurban yang dikhawatirkan terjanhkiti penyakit menular, tim juga akan mengecek langsung bagian dari organ (jeroan) hewan yang disembelih. Biasanya bagian itu, khususnya hati maupun limpa sering terdapat sekumpulan cacing pita, sehingga pada bagian tersebut tentu tidak layak untuk dikonsumsi.
Terlepas dari hal itu, upaya pemantauan langsung di lapangan saat berlangsungnya penyembelihan hewan kurban dalam kapasitas cukup banyak, maka langkah dan upaya yang dilakukan adalah sebagai tindakan antisipatif. Sehingga maksud baik untuk berkurban dengan menyembelih hewan yang disyaratkan itu, justru berdampak terjadinya penularan penyakit hewan terhadap manusia.
Hal itu juga sekaligus sebagai upaya peningkatan kewaspadaan, karena bila ditemukan hewan yang disembelih ternyata menderita suatu penyakit, maka secepatnya akan dilakukan penelitian asal-usul hewan dimkasud. ”Melalui upaya itu diharapkan, penyakit yang menyerang hewan piaraan bisa segera ditangani dan tidak menyebar/menular di tempat lain,”imbuh Muhtar Efendi.(sn)