Gudang Bulog Baru Lebih Efektif

Kegiatan di gudang Bulog Baru di kompleks pergudangan 205, di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Pati, truk pengangkut beras bisa melakukan bongkar-pasang di dalam gudang.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Mulai difungsikannya gudang Bulog baru di kompleks pergudangan 205, di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Pati, ternyata cukup efektif. Hal itu tidak hanya dirasakan para pekerja bongkar-muat, tapi pihak penanggung jawab gudang yang bersangkutan juga merasakan hal sama karena bisa memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan.
Jika selama ini pengelola gudang melakukan bongkar-muat dengan truk pengangkut berada di luar gudang, sekarang truk bisa langsung masuk di dalam gudang. Dengan demikian, pekerja bongkar-muat  tidak harus membawa beban beras dari truk menuju letak penempatan yang jauh dari truk, tapi cukup dari truk bisa langsung ke penempatan.
Wakil Kepala (Waka) Bulog Sub-Divre Pati, Yanto Nurdianto, membenarkan hal tersebut karena dalam banyak hal Bulog memang harus inovatif dalam memberikan pelayanan, meskipun terhadap para pekerja bongkar-muat. Dengan pola pelayanan pergudangan berkapasitas 2.000 ton untuk bongkar-muat langsung di dalam gudang, ternyata besar manfaatnya.
Maksudnya, dengan jumlah pekerja dan waktu bekerja yang sama ternyata capaian hasilnya maksimal bila dibanding ketika truk pengangkut saat melakukan bongkar-muat berada di luar gudang. ”Karena itu, untuk membiayai pembangunan satu unit gudang baru tersebut menelan biaya sampai Rp 4,9 miliar,”ujarnya.
Dari sisi pemanfaatan fasilitas tersebut, masih kata dia, juga tepat waktu karena sekarang masih berlangsung penyerapan pengadaan. Karena itu, penambahan fasilitas gudang baru tersebut paling tidak meningkatkan pelayanan kepada para mitra kerja yang di Pati, mengingat  kapasitas daya tampung gudang sudah bertambah.
Berdasarkan kondisi tersebut, diharapkan para mitra kerja bisa memaksimalkan dukungannya dalam penyerapan pengadaan. Apalagi, untuk melayani penandatanganan kontrak juga tidak terpancang waktu pada jam dan hari kerja semata, karena hari libur bila hendak melakukan hal itu tetap dilayani secara maksimal.
Dengan demikian, sesuai yang ditargetkan capaian serapan dalam bulan ini harus 50 persen pihaknya optimistis karena sampai 31 Juli lalu sudah sebanyak 36.540 ton dari 78.000 ton. Jika sisa waktu hingga akhir tahun masih 4 bulan, mudah-mudahan capaian serapan 100 persen meskipun dirasakan berat mudah-mudahan tidak menghadapi banyak kendala.
Sebab, dari kondisi di lapangan pada musim tanam (MT) ketiga ini di wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Jepara, Kudus, Pati, Rembang, dan Kabupaten Blora, tentu tidak banyak petani menanam padi. ”Masalahnya saat ini pada kondisi musim kemarau, sehingga jika dipaksakan risiko gagal panen tak bisa  dihindari,”tambah Yanto Nurdianto.(sn)  
Previous post Ratusan Hewan Kurban Terkirim ke Jabodetabek
Next post Festival Kuliner Tradisional Siapkan 50 Tenda

Tinggalkan Balasan

Social profiles