Kuliner Tradisional Nasi Gandul Khas Pati Bisa Dikenalkan di Ajang Asian Games

Bupati Haryanto bersama Ketua Komisi X DPR RI Joko Ujianto mencicipi salah satu jenis kuliner khas Pati terbaru, kepala manyung saat meninjau salah satu stan peserta Festival Kuliner Tradisonal Pati, di Alun-alun Simpanglima.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Sebagai fasilitator penyelenggaraan Festival Kuliner Tradisional Khas Pati, Ketua Lomisi X DPR RI, Djoko Ujianto mengharap, agar kuliner tradisional daerah ini bisa ditampilkan dalam perhelatan Asian Games Ke-18 Tahun 2018, di Jakarta. Karena itu pihaknya pun tertarik untuk mengangkat kuliner khas Pati Bumi Mina Tani.
Melalui festival ini dan juga produk-produk ekonomi kreatif, katanya, Kementrian Pariwisata bersama B-Kraf sengaja memberi kesempatan kepada penyedianya untuk ambil bagian dalam festival.  ”Harapannya, potensi kuliner tradisional yang khas tersebut bisa dikenal secara nasional,”ujarnya.
Dalam kesempatan membuka festival tersebut, Bupati Haryanto mengucapkan terima kasih kepada Ketua Komisi X DPR RI yang telah memfasilitasi penyelenggaraan festival kuliner di Pati. Hal tersebut akan bisa memacu para pelakunya, karena Pati ini mempunyai banyak potensi terlengkap dibanding daerah lain.
Selain mempunyai kawasan pantai sepanjang 60 kilometer juga sangat potensial dengan hasil laut, tidak cukup dengan itu Pati juga mempunyai areal pertanian cukup luas, dan areal perkebunan. ”Dengan demikian, potensi pariwisata juga dimiliki sehingga harus dipromosikan agar bisa menunjang kesejahteraan masyarakat.”
Di sisi lain,  masih kata dia, selain kekayaan alam di Pati juga berkembang potensi usaha ekonomi kreatif, termasuk kerajinan batik yang sudah menyebar di beberapa kecamatan. Selebihnya juga produk-produk kuliner olahan, sehingga pengembangannya tergantung sejauh mana para pelakunya dalam menghadapi persaingan.
Karena itu, regulasi untuk melindungi produk-produk tersebut sudah dipersiapkan termasuk produk sepatu di Desa Suwaduk, Kecamatan Wedarijaksa. Bahkan, pihaknya juga akan memberlakukan agar pada hari-hari tertentu jajaran ASN memakai sepatu yang dihasilkan para perajin Suwaduk, karena harganya tak lebih dari Rp 120.000.
Dari sisi model juga tidak ketinggalan, karena para perajinnya bisa mengikuti selera konsumen sehingga pemberian regulasi terhadap semua produk lokal mutlak diberikan. Apalagi, peraturan bupati (Perbup) tentang toko modern juga sudah diterbitkan, yaitu harus menjual produk-produk lokal, sehingga dari sisi kemasan agar dibuat cukup menarik.
Sebab, kendati dari sisi rasa cukup enak tapi kemasannya tidak menarik hal itu juga tidak menarik pembeli. ”Untuk mengangkat produk-produk lokal, seperti kuliner tradisional khas Pati ini kami mohon Pak Djoko Udjianto bisa memfasilitasinya pada kesempatan lain,”imbuh Haryanto.(sn)
Previous post Rekanan Proyek Jalan Miliaran Rupiah Ditegur Pengguna Anggaran
Next post Pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Berbiaya Miliaran Rupiah

Tinggalkan Balasan

Social profiles