Talut untuk memperkuat tepi alur kali yang ambrol di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati,kini tengah digantikan penguat dengan konstruksi bronjong.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Jebolnya talut penguat yang baru terpasang di tepi alur kali lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo Pati akibat hantaman banjir bandang, mengharuskan alur kali tersebut mendesak untuk diperlebar. Jika tidak, ancaman jebolnya talut yang masih tersisa itu sewaktu-waktu tak bisa dihindari.
Saat ini talut penguat yang jebol November tahun lalu akibat hantaman luapan air dari hulu, saat ini tengah diganti dengan pemasangan Bronjong. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi jaminan, karena hantaman luapan air pada musim penghujan bisa terjadi sewaktu-waktu dan salah satu faktor penyebabnya, adalah karena terlalu sempitnya alur kali tersebut.
Dengan demikian, kata penanggung jawab lapangan kawasan TPA tersebut dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) setempat, Agus Sudatmono, untuk menghindari agar hal itu tidak terulang maka normalisasi adalah satu-satunya pilihan. Sehingga tidak alasan untuk menunda maupun menghindarinya.
Sebab, jika terjadi luapan air dari hulu kembali merusak bagian tepi alur kali sisi kiri hilir risiko dampak yang tidak bisa dihindari adalah tergerusnya bagian tepi. ”Tidak hanya itu, karena bila terjadi luapan air cukup besar dari hulu maka gelontoran air juga merambah dan menerabas di lahan tegalan warga yang terletak di sisi kanan hilir alur kali itu,”ujarnya.
Di sisi lain, masih kata dia, setelah bronjong terpasang dan tahapan pekerjaannya kini memasuki finishing, terutama yang di kawasan hulu TPA antara talut dan bronjong yang aman dari hantaman banjir bandang bagian ujungnya tidak bertemu dan saling mengikat konstruksi bronjong. Hal itiu sama saja, memberikan peluang masuknya gelontoran luapan air di sela-selanya sehingga memberi peluang terbentuknya alur kali baru.
Sedangkan masalah lain, di lokasi tersebut antara permukaan tertinggi alur kali di atasnya madih terdapat tebing yang sewaktu-waktu bisa longsor. ”Secara teknis, hal itu harus dicarikan jalan pemecahannya. ”Dengan demikian, melalui penanganan menggunakan konstruksi bronjong bagian tei alur kali kawasan TPA benar-benar terjaminnya keamanannya.”
Diminta tanggapan berkait hal tersebut, pelaksana lapangan rekanan pememang tender proyek tersebut, Mukri mengatakan, untuk bronjong yang tinggal finishing akan dilanjutkan lagi untuk memasang satu lapis lagi bronjong di atasnya. Sedangkan di atas bronjong terakhir karena kemiringan tanah di atasnya, hal itu diatasi dengan memperkuatnya melalui upaya pemadatan.
Bertemunya batas akhir bronjong dengan talut penguat yang tidak ikut ambrol, uoaya pencegahan agar luapan air tidak masuk di sela-selanya, maka pada bagian tersebut ditempatkan pasangan batu. ”Kepentingannya tak lain untuk memecah luapan air bila terjadi limpasan dari hulu cukup besar,”katanya.(sn)