Pasar Daerah Terus Berbenah; Pasar Puri Tahun Depan

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati terus membenahai pasar daerah sebagaimana dilakukan terhadap Pasar Tayu dan Pasar Bulumanis, Kecamatan Margoyoso, Pati.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM PATI – Beberapa tahun anggaran Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) melalui Bidang Pasar, terus membenahi pasar daerah yang tersebar di wilayah kecamatan se-Kabupaten Pati. Akan tetapi, khusus Kecamatan Margorejo, yang merupakan kawasan jalur pantura sampai saat ini tidak mempunyai fasilitas tersebut.
Kecamatan yang bersangkutan hanya memiliki Pasar Hewan, di pinggir jalan raya Pati-Kudus, sehingga pasar tersebut hanya buka sekali dalam sepekan, yaitu tiap hari pasaran Wage. Dengan demikian, bagi warga di wilayah kecamatan itu jika hendak memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari harus belanja ke Pasar Puri maupun Rogowangsan, dan ke pasare-pasar desa terdekat.
Di antaranya, kata penanggung jawab pengelolaan pasar Disdagperin setempat, Widyo, sebuah pasar umum yang sehari-hari cukup ramai terdapat di sebelah Pabrik Kacang (PK) Dua Kelinci. Tepatnya, di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejop, dan untuk Desa Ngawen, kecamatan setempat selama ini juga mempunyai pasar desa.
Karena itu, untuk membangun pasar umum di linglungan pasar hewan sampai saat ini masih banyak hal yang harus dipertimbangkan. ”Sebab, dengan memanfaatkan los yang tersedia di dalam pasar hewan itu, dan juga menempatkan sejumlah bakul untuk berjualan juga sepi pengunjung, termasuk kios yang tersedia di bagian depan pun tak jauh berbeda,”ujarnya.
Kendati demikian, masih kata dia, uapaya untuk membenahi lingkungan pasar hewan tetap harus dilakukan, karena mengingat kondisinya bila musim kemarau seperti sekarang selalu berdebu. Sebaliknya, jika musim penghujan berubah menjadi becek dan berlumpur sehingga menyebabkan pengunjung tiap hari pasaran kurang nyaman.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka upaya melakukan pengurukan dan pemadatan menjadi tuntutan, karena pasar hewan ini juga mebjadi bagian dari sumber pendapatan asli daerah, Sedangkan pembenahan pasar lainnya yang masih tersisa sampai sekarang, adalah Pasar :Puri dalam Kota Pati yang kondisinya sudah tidak representatif lagi.
Sebab, masih ada deretan los dengan penghuni pedagang yang berjubel serta konstruksi atap bangunan yang terlalu rendah. Dengan demikian, upqaya peningkatannya harus digantakan dalam konstruksi satu atap, dan di dalamnya nanti para pedagang harus membuat kios dalam los (KDL), seperrtio di pasar lainnya, baik Pasar Sleko maupun Pasar Rogowangsan yang sama-sama berlokasi di alam kota.
Untuk pasar daerah ;ainnya yang sudah selesai dilakukan peningkatan secara fisik, yaitu Pasar Trangkil, Pasar Kayen, Pasar Winong, dan sebagian Pasar Wedarijaksa, serta Pasar Tayu yang kini tengah dilanjutkan untuk pembangunannya di bagian belakang. ”Selebihnya, kini tengah ditingkatkan pula Pasar Ya’ik di Gembleb Pati,”imbuh Widyo.(sn)
Previous post Kapolres Serahkan Tunas Kelapa; ETK Jawa Tengah Bergerak Menuju Kudus
Next post Eddy Siswanto; Menyarikan Kembali Sejarah Suku Bangsa Tionghoa di Indonesia

Tinggalkan Balasan

Social profiles