Penyerahan partisipasi bendera tunas kelapa dari Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati (FWP) kepada petugas sekretariat Kwarcab setempat. Skretariat Kwarcab Pati, di Jl KH Wahid Hasyim akhirnya berhias menyambut HUT Ke-57 Pramuka, Selasa (14/8) besok.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Berangkat dari keprihatinan melihat sekretariat Kwarcab Pati dalam menyambut HUT Ke-57 Pramuka, Selasa (14/8) besok yang sama sekali tidak mempunyai kepedulian untuk berhias, maka Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati (FWP) pun berpartisapi. Yakni, menyerahkan sejumlah bendera tunas kelapa agar bisa dikibarkan untuk menghias pagar depan.
Kendati pemasangan bendera merah putih, bendara tunas kelapa, dan umbul-umbul yang sudah terpasang tidak marak, paling tidak mengubah kondisi lingkungan sekretariat yang semula seperti tidak berpenghuni akhirnya sedikit tampak berubah. Sebenarnya untuk membuat suasana dalam memperongati HUT Pramuka suasana akan sedikit marak jika lingkungan dihias dengan bendera, umbul-umbul, rontek maupun lampu warna-warni.
Apalagi, kata beberapa Pamong Sako Pramukla Penegak FWP, bersamaan peringatan HUT Pramuka bangsa di republik ini juga tengah menyongsong peringatan HUT Ke-73 Kemerdekaan RI.Sehingga jika semua warga tanpa kecuali anggota Pramuka itu mempunyai komitmen untuk menghias lingkungannya dengan bendera merah putih, bukanlah hal berat.
Sebab, untuk harga bendera berbagai ukuran per lembar juga tidak terlalu mahal, karena tidak sampai mengurangi alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Pati untuk Pramuka. ”Misalnya, APBD yang dialokasikan sampai saat ini belum cair, seharusnya ada di antara personel anggota Pramuka yang ikhlas berkorban demi mmeriahkan HUT-nya dan HUT Kemerdekaan RI,”ujar salah salah seorang di antara mereka, S Tikno.
Dibanding masyarakat yang tinggal di pelosok desa, masih kata dia, begitu ada instruksi yang disampaikan lewat pemerintah desa, ternyata hampir sebagian besar warga Kabupaten Patimematuhinya. Karena itu, begitu membaca berita tentang kondisi kwarcab Pati seperti itu, banyak yang menyatakan prihatin.
Akibatnya, banyak grup fio media sosial (Medsos) yang menyampaikan keprihatinan tersebut melalui komentar miring. Sehingga diharapkan agar tahun-tahun mendatang hal seperti itu tidak kembali terulang, mengingat Pramuka adalah sebuah lembaga yang menfapat pengesahan resmi pemerintah sejak Tahun 1961.
Jika sekarang harus memepringati HUT-nya, maka kerelaan untuk menghias lingkungannya dengan bendera merah putih maupun tunas kelapa, termasuk dengan lambang pandu dunia, tentu hal yang tak bisa diabaikan. Sebab, Pramuka di Indonesia juga masuk dalam organisasi Kepanduan Dunia, sehingga siapa pun bisa menjadi bagian dari organisasi kepramukaan tersebut.
Melihat sekretariat Kwarcab sekarang sudah berhias, maka Sako Pramuka Penegak FWP Pati merasa lega, karena esensi dari peringatan HUT tersebut bukan hanya sekadar dimerihkan dengan berbagai kegiatan lomba maupun upacara. ”Apalagi sebagai tradisi setiap menjelang berlangsungnya peringatan tiap tahun, renungan suci juga tak bisa diabaikan agar setiap individu bisa merefleksi diri, apa sebenarnya makna tentang Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka Indonesia,”imbuh S Tikno.(sn)