Wisata Goa Pancur Masih Jauh Panggang dari Api

Tata letak fasilitas pendukung di objek wisata Goa Pancur, di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Pati, belum mengacu pada detail enginering desain.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.COM  PATI – Jika melihat reka cipta detail enginering desain (DED) untuk rencana pembangunan sebuah tempat wisata Goa Pancur, di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Pati, maka yang terlintas di angan dan benak kita tak lain, kekaguman yang luar biasa. Akan tetapi setelah melihat langsung ke lokasi, maka ungkapan paling tepat tak lain bahwa objek wisata tersebut masih jauh panggang dari api.
Dengan DED itu, pihak Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pati, menjadwalkan pembangunan kawasan dan lingkungan wisata alam buatan di luar goa harus tuntas sesuai DED tersebut selama dua tahun, yaitu 2019 dan 2020. Sehingga tahun ini mulai dilakukan penataan dan penambahan fasilitas, di antaranya deretan kios dan tempat parkir.
Melihat langkah awal ini, langsung ke lokasi ini maka yang tergambar dalam reka cipta DED tersebut akan banyak mengalami kesulitan jika harus dijabarkan dalam perencanaan dan pelaksanaan. Faktor penyebabnya berkait erat dengan lahan untuk tapak kawasan, jika hendak dimulai dari ujung jalan raya provinsi kemudian masuk ke desa yang menjadi objek lokasi wisata tersebut.
Dari sisi akses jalan tersebut, jelas terlalu sempit karena hanya dilewati untuk kendaraan roda empat secara berlawanan. Kemudian dari akses jalan poros desa menuju ke lokasi, sesuai hasil reka cipta tersebut terdapat fasilitas bangunan gerbang masuk ke lokasi objek yang cukup megah, tapi jika akses jalan itu tidak masuk rencana dilebarkan atau tetap mengacu pada kondisi awal, jelas menjadi permasalahan kedua.
Begitu masuk ke pintu gerbang, maka yang tergambar adalah fasilitas jalan mulus menuju ke lokasi parkir cukup lebar, dan benar-benar memenuhi standar lokasi parkir sebuah objek wisata. Akan tetapi, dengan melihat lahan yang tersedia untuk mewujudkan lokasi parkir yang cukup representatif tentu tidak akan leluasa, karena lagi-lagi adalah ketersediaan lahan yang sangat terbatas.
Misalnya, lahan untuk parkir ini harus dilebarkan maka upaya pertama yang harus dilakukan adalah membongkar perbukitan di sebelahnya. Sedangkan dari lokasi itu pengunjung baru berjalan menuju lokasi objek yang juga direka cipta membuat kagum pengunjung, karena sudah disambut deretan kios yang bagian depannya ditata cukup artistik lengkap dengan kolam kecil berair mancur.
Di bagian paling depan sudah tersedia fasilitas olahraga tenis lapangan dengan latar belakang tulisan I Love, menuju lokasi di kawasan objek itu sudah sambut pula dengan pusat kuliner dengan payung-payung dan deretan depot tempat makan. Lebih dari itu, sebuah lokasi embung dengan fasilitas becak air pun tersedia.
Selesai dari embung pengunjung bisa memasuki area goa dengan bagian depannya juga terdapat fasilitas air mancur yang di sekitarnya terdapat bangunan gedung arsip, serta fasilitas lain seperti kolam byar-byur. Jika tata letak kawasan itu bisa diurai seperti yang tertera dalam reka cipta DED, ke depan Pati benar-benar mempunyai tempat wisata yang mempesona.(sn)


Previous post Supriyanto Japrex; Berani Membangun Komitmen untuk Pati
Next post Lagi-lagi Kapal Terbakar di Juwana

Tinggalkan Balasan

Social profiles