Ari D Saraswati Mengawali Kiprahnya Sebagai Caleg Partai Golkar dengan Berkenduri Bersama Teman

Ari D Saraswati bersama Ibu-ibu PKK Grup Nata Praja tengah menyiapkan acara kenduri di Kampus Kehidupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, untuk kali pertama tampil sebagai calon legislatif Partai Golkar dari Daerah Pemilihan (Dap[il) IV.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Mengawali kiprahnya sebagai perempuan calon legislatif dari Partai Golkar untu daerah pemilhan (Dapil) IV pada Pemilu 2019, terjyata tidak abai terhadap budaya peninggalan leluhur. Yakni, mengawali segala langkah dengan melakukan permohonan atas kuasa-Nya yang dijabarkan dalam bentuk penyelenggaraan kenduri.
Sebab, makna yang tersirat pada budaya leluhur itu memang mengajarkan bahwa dalam memulai sesuatu hal, janganlah meninggalkan upaya permohonan yang dikemas dalam acara kenduri. Karena itu, hal tersebut juga dilakukan perempuan caleg yang bersangkutan, karena tinggal sepekan lagi, tahapan penyelenggaraan Pemilu sudah memasuki massa kampanye.
Tepatnya, kata dia, mulai Minggu (23/9) dengan rentang waktu yang cukup panjang karena tahapan tersebut baru akan berakhir 13 April 2019. Mengingat oleh partai pengusungnya dia ditempatkan untuk memenuhi ketentuan kuota perempuan sebesar 30 persen, di Dapil IV meliputi Kecamatan Pucakwangi, Winong, Jakenan, dan Kecamatan Jaken.
Untuk kursi lembag legislatif  DPRD Kabupaten Pati yang diperebutkan di dapil itu hanya delapan, sehingga dia sadar benar bahwa persaingan di antara sesama caleg dari parpol peserta pemilu, tentu akan sangat ketat. ”Dengan demikian tuntutan yang harus kami penuhi adalah bisa dan mampu bersaing dengan para caleg lainnya,”ujarnya.
Kendati sebagai pendatang baru dan masih asing di dapil itu, masih kata dia,  tapi tantangan atas jawaban tersebut adalah keberanian untuk menghadapi persaingan itu. Tentang bagaimana hasil akhir dalam kompetisi tersebut adalah bagian dari hasil atas upaya yang dilakukan mulai sekarang, atau ketika sesama calweg msimg-masing pasti terbuka peluang yang sama.
Dengan demikian, setiap kesempatan yang ada harus dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama membangun jaringan di tingkat akr rumput maupun auden. Karena itu, amanat dan tugas partai harus bisa dijabarkan sesuai ketentuan dan kebijakan internal, dan di sisi lain harus berupaya maksimal dalam membentuk jaringan.
Dari penjajagan yang sudah coba dilakukan, untuk sementara dia tentu madsih buta akan kekuatan caleg dari partai lain. Sedangkan di internal, hal yang harus dihindari adalah untuk tidak saling bersinggungan pada satu titik lokasi daam uapaya mendapatkan dukungan para pemilih.
Jika hal tersebut sampai terjadi, maka hasil yang dicapai sudah barang tentu tidak maksimal, dan bisa dikatakan sistem kinerja partai yang tidak tepat sasaran. ”Karena kampanye baru dilakukan mulai pekan depan, maka kami harus tak henti-hentinya untuk terus membangun jaringan dan dukungan di tingkat akar rumput,”tandas dia.(sn)
Previous post Mbah Semi Bersama Anaknya Mbok Kasminah Cermin Kepasrahan dalam Menanti
Next post BELUM TERASA KEPATI TANPA KULINER SATE AYAM KAMPUNG

Tinggalkan Balasan

Social profiles