Bakti Sosial Ketoprak Laras Budaya Dimulai dengan Bersih-bersih Makam Ki Ageng Kemiri

Setelah membersihkan makam tua yang ditengarai sebagai Makam Ki Ageng Kemiri yang ceritanya akan digelar malam ini dalam pergelaran Bakti Sosial Ketoprak :aras Budaya di Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan lainnya. Yakni, manakip bersama warga sekitar lokasi pertunjukan.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI-Sesuai gagasan cerita yang hendak digelar dalam pertunjukan bakti sosial Ketoprak Laras Budaya Pati, di Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo malam ini, tadi pagi didahului dengan bersih makam tua yang dtengarai sebagai makam Ki Ageng Kemiri. Lokasinya, di Dukuh Kemiri, Desa Sarirejo, Kecamatan Kota Pati.
Makam tua tersebut, selama ini memang tidak banyak dikenal oleh warga setempat karena selain tidak terawat lokasinya juga di lahan pekarangan milik keluarga mantan Kepala Desa (Kades) Sarirejo, Hadi Soedarmo (alm). Selain makam dibersihkan, kemudian didoakan, dilanjutkan menghubungi pihak keluarga.
Maksudnya, kata salah seorang warga setempat, Cecep Sukarman yang kini mulai menaruh perhatian terhadap makam tersebut, jika ada kerelaan dari pihak keluarga yang selama ini tidak lagi tinggal di Pati, pihaknya akan bersama-sama mencoba menatanya. Sebab, tokoh yang dimakamkan di tempat itu, jelas adalah Ki Ageng Kemiri, atau nama lainnya yaitu Ki Ageng Djosari.
Berdasarkan nama Ki Ageng tersebut, maka diperkirakan muncul sebutan nama lain dari Dukuh Kemiri dengan Desa Sarirejo. ”Karena itu, paling tidak muncul kesepakatan warga bahwa makam terdsebut adalah salah satu leluhur Dukuh Kemiri yang namanya dipakai sebagai nama Desa Sarirejo hingga sekarang,”ujarnya.
Mengingat tokoh tersebut baru kali pertama dipentaskan sebagai cerita ketoprak, masih kata dia, maka pihaknya pun bekerja sama dengan grup ketoprak yang bersangkutan. Sehingga setelah upaya membersihkan makam dilakukan, maka grup ketoprak Laras Budaya yang melakukan bakti sosial di Dukuh Ngipik, ditindaklanjuti dengan manakipan.
Langkah tersebut ditempuh, selain sebagai ungkapan rasa syukur pihaknya bersama grup ketoprak tersebut juga sekaligus merupakan bentuk kepedulian terhadap leluhur yang menjadi bagian  dari proses kesajarahan di Pati. Sebab, selain Ki Ageng Kemiri juga terdapat nama tokoh lainnya dalam cerita tersebut.
Di antaranya adalah Ki Ageng Penjawi, Ki Gede Gantangan, Wasis, Nyi Ageng Kemiri, Rara Suli, Mas Hadi, dan Waskita Jawi. Mereka pernah hidup pada masanya yang ikut serta mewarnai perjalanan Sejarah Pati, sehingga pada masa peradaban tersebut peran mereka tak bisa dilepaskan dari Pati.
Seperti Ki Ageng Penjawi, misalnya, setelah oleh Sultan Pajang Hadiwijaya, diminta menuju ke Pati, maka upaya dalam membimbing warga pun lebih diutamakan dalam hal bercocok tanam. ”’Lagi pula tempat tinggal mereka pun di Kemiri yang konon menjadi awal pertama pusat pemerintahan di Kadipaten Pati, di bawah kekuasaan Adipati Raden Kembang Joyo,”katanya.(sn)
Previous post Cerita Ki Ageng Kemiri;Terinspirasi dari Makam Tua tak Gerawat di Desa Sarirejo
Next post Grup Ketoprak Laras Budaya Kenalkan Cerita Ki Ageng Kemiri

Tinggalkan Balasan

Social profiles