Kapolres Pati Nanti Malam Beri Pembekalan Pramuka Anggota Sako FWP

Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti Istiwidayati saat menerima tunas kelapa dalam Estafet Tunas Kelapa (ETK) rangkaian peringatan HUT Pramuka Tahun 2018 dan para Pramuka Penegak anggota Satuan Komunitas (Sako) Pramuk Forum Wartawan Pati (FWP) dalam lomba-lomba memperingati HUT Kemerdekaan RI.(Foto:SN/aed-dok)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Setelah lebih dari enam bulan sejumlah Pramuka Penegak bergabung dalam Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Forum Wartawan Pati (FWP), pada malam penyambutan 1 Muharam nanti akan dikukuhkan. Sebanyak enam sangga ikut ambil bagian dalam pengukuhan yang akan dilakukan oleh Pamong Sako FWP.
Sebelum pengukuhan yang dijadwalkan pada tengah malam nanti, sebagaimana biasa mereka dalam melaksanakan perkemahan di lingkungan Kampus Kehidupan TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, diawali dengan tradisi api unggun. Dalam kesempatan tersebut akan hadir Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti Istiwidayati yang juga Ka Mabisaka Saka Bhayangkara Polres setempat.
Kehadiran yang bersangkutan, kata salah seorang Pamong Sako yang juga Wakil Ketua FWP,  Wicaksono Adi Prabowo Yekti (Wiwid)  untuk membekali adik-adik Pramuka Penegak peserta pengukuhan. Dengan menerima pembekalan, termasuk di antaranya menyangkut masalah bahaya narkoba, juga hal-hal lain yang berhubungan dengan masalah remaja, dan juga peran mereka dalam menciptakan kamtibmas di lingkungannya.
Karena itu, pihaknya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan atensi Kapolres yang menaruh perhatian dengan meluangkan waktu secara khusus untuk hadir memberikan pembekalan kepada Pramuka Penegak anggota Sako FWP. ”Dengan kehadiran beliau, tentu adik-adik akan tervotivasi untuk menimba pengalaman dan pengalaman dari seorang perempuan yang menduduki sebagai Kepala Kopolisian Resort Pati,”ujarnya.
Selain rangkaian kegiatan api unggun, masih kata Wiwid,  selesai pembekalan Kapolres jika waktunya masih luang, akan dilanjutkan dengan hiburan pemutaran film serial Saridin. Hal itu untuk menunggu waktu hingga tengah malam, karena merupakan rangkaian kegiatan pokok, yaitu pengukuhan.
Mengapa harus tengah malam, karena dalam suasana di alam terbuka seperti itu akan merupakan nuansa tersendiri bagi seorang penegak. ”Dalam suasana yang demikian itulah, maka pengukuhan dengan mengucap janji yang diulang, yaitu Tri Satya tentu menjadi pengalaman tersendiri, karena janji mereka akan benar-benar teruji sebagai Pramuka dengan kadar pengabdian jika ibarat emas adalah 24 karat, atau hanya emas yang berkadar satu karat.
Terlepas dari hal tersebut, usai pengukuhan pada tengah malam nanti pagi harinya akan dilanjutkan dengan penjelajahan medan sekitar kawasan lingkungan TPA. Hal tersebut berkait dengan persiapan penetapan lokasi penanaman pohon dalam Gerakan Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP) yang dijadwalkan pelaksanaannya Akhir Oktober mendatang.
Dengan demikian, harapan pihaknya, siapa pun yang merasa mempunyai tanggung jawab untuk menyelamatkan lingkungan ini dari ancaman kerusakan dengan menyediakan diri sebagai orang tua asuh. ”Jika gagasan dan harapan itu bisa kami wujudkan, maka gerakan penanaman pohon yang berlangsung selama ini sekadar tanam, tanpa ada pemiliharaan sehingga sebuah upaya sia-sia yang menghabiskan waktui, tenaga dan biaya,”tandas Wiwid.(sn)




Previous post Gelontoran Air Terakhir Waduk Gembong untuk Petani Penanam Padi
Next post di Lapangan Cermin Kebersamaan Ini Tanpa Basa-basi

Tinggalkan Balasan

Social profiles