Pola Diskusi Wartawan Diubah; Terbentuk Tujuh Kelompok Penyampai Materi

Fokus Grup Diskusi (FGD) dengan peserta terbanyak dari Forum Wartawan Pati (FWP) yang diselenggarakan Bagian Humas Setda Pati, tadi pagi kembali digelar di aula Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, setelah beberapa lama sempat terhenti.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.COM  PATI – Bagian Humas Setda Pati hari ini kembali menggelar Fokus Grup Diskusi (FGD) untuk wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pati (FWP), dan kegiatan yang selama ini terselenggara secara rutin, beberapa saat sempat terhenti. Dengan dibuka dan dimulainya kembali kegiatan tersebut, diharapkan selain memberi ajang bagi wartawan peserta agar terbiasa berdialog juga sebagai ajang berinteraktif.
Akan tetapi dalam kesempatan diskusi kali ini, muncul warna lain tentang pola penyampaian pokok materi yang biasanya dikemas oleh narasumber yang dihadirkan. Karena itu, muncul dan disepakati bersama bahwa penyampai materi bahan diskusi, adalah kalangan wartawan sendiri sehingga narasumber akan mencarikan jalan pemecahannya sebagai kajian untuk kesimpulan, serta upaya tindak lanjut penyelesaiannya.
Dengan demikian, kata Kabag Humas Setda Pati, Rasiman, pihaknya menyerahkan sepenuhnya penyampai materi dalam setiap diskusi yang dijadwalkan hingga akhir tahun nanti. Akan tetapi sebagai pola pelaksanaan pihaknya menyarankan, agar penyampai materi tidak lagi dari narasumber melainkan dari kalangan wartawan.
Mengingat hal tersebut, maka perlu dibentuk kelompok yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, serta anggota. ”Berdasarkan data anggota yang terdaftar dalam FGD, maka minimal bisa dibentuk 7 kelompok, dan masing-masing kelompok bertanggung jawab atas penyampai materi setiap berlangsung jadwal diskusi,”ujarnya.
Untuk kelompok ini, masih kata dia, masing-masing sebagai penggali dan penyampai materi sesuai bidang tugas jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Pati. Di antaranya ada kelompok yang harus menyajikan materi soal politik, tata pemerintahan dan pelayanan, dan ada pula kelompok penyampai meteri soal  pertanian, perkebunan, kehutanan, dan lingkungan hidup.
Dari tugas tiap kelompok tersebut, maka mereka harus bisa menyajikan materi untuk didiskusikan yang benar-benar sesuai kondisi temuan dio lapangan. Dengan demikian, ketika hal tersebut dibahas dalam diskusi pihak narasumber yang dihadirkan, adalah kalangan OPD yang membidangi tugas masing-masing.
Hasil pembahasan ini, oleh kelompok disimpulkan dan harus dsusun sebagai laporan atau lembar kertas kerja untuk disampaikan kepada Bupati dengan tembusan OPD yang berkompeten. Dengan demikian, tindak lanjut upaya penyelesaian masalah yang dibahas dalam diskusi tersebut merupakan sumbangan pemikiran kalangan wartawan.
Sedangkan untuk implemwntasinya, tentu harus melalui proses pembahasan lebih lanjut di tingkat jajaran OPD yang di bawah langsung kendali Bupati. ”Dengan pola diskusi ini lah, maka seluruh personel wartawan yang sudah terbagi dalam tiap kelompok itu, benar-benar terlibat secara aktif dan bertanggung jawab materi apa yang disajikan,”kata Rasiman.(sn)
Previous post Dalam Memenuhi Kebutuhan Pangan Warga Tetap Memilih Harga Murah
Next post Bulog Siap Menopang Penyediaan Kebutuhan untuk Bantuan Pangan Nontunai

Tinggalkan Balasan

Social profiles