Brak Pemantau Waduk Seloromo Juga Dirobohkan

Brak atau bangunan sementara yang didirikan di tengah-tengah kawasan lokasi sabuk hijau Waduk Seloromo, di Desa/Kecamatan Gembong, Pati juga dirobohkan gabungan petugas penertiban.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI -Sebuah bangun sementara dengan konstruksi kerangka bambu bertiang kayu, dan beratap rumbia yang didirikan di kawasan lokasi sabuk hijau Waduk Seloromo, di Desa/Kecamatan Gembong, Pati, tadi pagi juga ikut dirobohkan. Pada banner yang terpasang tertulis bahwa bangunan itu sebagai pusat pemantau waduk  oleh Forum Komunikasi Waduk (FKW).
Akan tetapi, apa maksud dari kegiatan pemantauan itu juga patut dipertanyakan karena selama ini tugas itu sepenuhnya ada pada kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, sehingga jika ada pihak yang menyatakan sebagai pemantau di luar pihak berwenang, justru menjadi kontraproduktif.
Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Gembong, AKP Giyanto yang mengawasi jalannya uoaya perobohan bangunan yang ditengarai bila malam hari justru disalahgunakan untuk hal-hal negatif. Sebab, ketika pihaknya melakukan patroli juga pernah mendapat di tempat itu digunakan untuk menenggak minuman keras (miras) oleh sekelompok orang.
Akan tetapi, hal itu tidak dilakukan oleh warga setempat melainkan pendatang dari daerah lain yang besar kemungkinan pernah melihat bangunan tersebut yang jauh dari permukiman warga. ”Bahkan warga selama ini tidak pernah curiga, bila mereka beralasan tengah memancing ikan ketika waduk masih berisi air,”ujarnya.
Tidak hanya itu, masih kata dia, bangunan sementara yang mempunyai balai dari kayu, meskipun tidak berdinding juga ditengarai bila malam hari untuk kepentingan esek-esek. Sebab, ada satu tempat yang dikelola warga dan terpaksa ditutup oleh lingkungannya juga kedapatan, untuk praktik berjudi, serta menyediakan tempat bagi yang membutuhkan untuk keperluan yang sama.
Setelah tempat tersebut ditutup, mereka justru beralih ke bangunan sementara di lokasi sabuk hijau yang bila malam selalu tak lepas dari sasaran patroli anggotanya. Ternyata setelah petugas yang patroli mengarah ke lokasi itu, justru tempat untuk keperluan esek-esek pun bergeser di tempat lain, tapi masih dalam kawasan waduk.
Tepatnya di sisi timur kawasan hilir waduh, yaitu di bawah pohon beringin yang saat ini memang tudak sedang ditumbuhi semak-semak karena musim kemarau. Kondisiu seperti itu bila malam hari justru dimanfaatkan untuk hal negatif, sehingga kini pihaknya menjadikan tempat itu sebagai sasaran patroli.
Jika mengetahui yang datang adalah kendaraan patroli polisi, mereka pun buyar . ”Tapi bukti bahwa lokasi itu digunakan sebagai temoat esek-esek, karena kami atau siapa pun yang datang ke tempat tersebut di siang hari pasti akan mudah menemukan alat kontrasepsi jenis kondom bekas yang dibuang secara sembarangan,”katanya.(sn) 
Previous post Raperda APBD Tahun 2019 Mulai Dibahas Besok
Next post Ketua DPRD;Efektifkan Pembahasan Reperda APBD Tahun 2019

Tinggalkan Balasan

Social profiles