Daniel Hakiki;Media Tradisional Tetap Punya Keunggulan

Pengurus FK Metra Jawa Tengah, Daniel Hakiki (berdiri) mengantar berlangsungnya dialog budaya sebagai rangkaian pengukuhan FK Metra Kabupaten Pati, di pendapa kabupaten setempat yang dihadiri Bupati Haryanto.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI-Di tengah-tengah marakanya media penyiaran konvensional yang mengglobal, tapi eksistensi media tradisional tetap mempunyai keunggulan sebagai penyampai informasi. Sehingga keberadaannya masih dibutuhkan, karena apa yang disampaikan langsung bisa diterima seketika oleh masyarakat.
Karena itu, jika pihak Kominfo memanfaatkan media tradisional sebagai penyampai informasi tentang kebjikan pemerintah, hal tersebut dinilai sangat tepat. Semisal, melalui pertunjukan seni tradisional yang cukup potensial dan masih bertahan di Pati, yaitu  kesenian panggung sandiwara ketoprak melalui tampilnya pelawak.
Demikian penyimpulan yang disampaikan pengurus Forum Komunikasi (FK) Media Tradisional (Metra) Jawa Tengah yang mengantar dialog budaya sebagai rangkaian pengukuhan kepengurusan FK Metra Kabuoaten Pati, di pendapa kabupaten setempat beberapa waktu lalu. Hadir dalamete kesempatan tersebu selain Bupati Haryanto juga Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pujo Winarno, dan Kepala Dinas Kominfo setempat, Indriyanto.
Akan tetapi kelemahannya, kata Daniel Hakiki lebih lanjut, media tradisional seni pertunjukan tersebut saat menyampaikan suatu informasi hanya bisa diterima oleh masyarakat yang hadir pada saat acara tersebut berlangsung. ”Dengan kata lain, penyampaian informasi itui hanya bidsa diterima oleh auden terbatas,”ujarnya.
Terlepas dari hal itu, media tradisional itu akan mampu bertahan ketika seni opertunjukan kesenian tradisional di suatu daerah masih ada, dan masyarakat masih membutuhkan kehadirannya. Sehingga kehadirannya di tengah-tengah masyarakat yang memang memberikan hiburan juga sekaligus men jadi penyampai pesan, khususnya program-program pemerintah.
Hal tersebut bisa berupa sektor apa saja, baik itu masalah pertanian, perdagangan,  pendidikan maupun soal kesehatan, termasuk di antaranya adalah soal keluarga berencana (KB). Dengan demikian, dalam hal ini Kominfo adalah sebagai pihak yang menggunakan media tradisonal melalui pertunjukan kesenian.
Di sisi lain, tugas untuk berproses para seniman adalah menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta tak lepads pula dari peran Dewan Kesenian. ”Karena itu, tugas masing-masing secara kelembagaan tentu berbeda, tapi tujuan dan kepentingannya tetap sama, yaitu menempatkan media tradisional tersebut sebagai bagian dari program penyampai informasi yang cepat, dan langsung menyasar ke masyarakat.”
Dalam kesempatan dialog, salah seorang seniman di Pati, Erry Nurbaya yang juga mantan Ketua Dewan Kesenian Pati (DKP) selama ini merasa psimistis terhadap perkembangan kemajuan kesenian di daerahnya, karena tidak maksimalnya peran pemerintah. Atas penyampaian pendapat tersebut Bupati Haryanto menegaskan, peran dan perhatian pemerintah sebenarnya sudah ada selama masa pemerintahannya, tapi memang belum maksimal sehingga perlu lebih ditingkatkan lagi.(sn)
Previous post Pelaporan Aset yang Akuntabel Melalui ”Silaseto”
Next post Ketua PWI Jawa Tengah; Ajak Wartawan Berpikir Waras

Tinggalkan Balasan

Social profiles