Retaknya talut penahan sisi tepi kiri dan kanan di beberapa lokaai ruas jalan Cengkalsewu, Kecamatan Sukolilo -Bareng, Kecamatan Jekulo, Kudus yang mengalami banyak retakan sebagaimana yang diberi tanda (X) warna putih. Retakan tersebut akan bertambah lebar jika hujan sudah turun, karena tepat di bawahnya merupakan saluran air. (Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Salah satu pemerhati fasilitas publik di Pati, M Hadi kemarin siang buru-buru menuju ke ruas jalan di peberbatasan Cengkalsewu, Kecamatan Sukolilo, Patio -Bareng, Kecaatan Jekulo, Kudus. Hal itu menyusul selesai membaca berta di media online Samin News (SN) berkait terjadinya banyak retakan pada talut penahan sisi tepi kiri-kanan ruas jalan tersebut.
Dari pantau di lokasi, bahkan ada pada satu titik lokasi talut tersebut terdapat lebih dari 10 retaan yang semua sudah diberi tanda (X) dengan cat warna putih. Akan tetapi di lokasi lain lagi, semua retakan kelihatannya sudah ada u;paya perbaikan, tapi hanya sekadar ditutup cairan semen, sehingga retakan pada bagian bawah trotiar talut tersebut tetap kelihatan jika seksama dicermati.
Faktor penyebabnya, kata yang bersangkutan, besar kemungkinan karena kualitas material campuran pasir dan semen tidak maksimal. Apalago, sesuai informasi yang diterima bahwa untuk bagian pekerjaan itu oleh rekanan pemenang tender proyek senilai tidak kurang deari Rp 14 miliar tersebut disub-kontrakkan.
Bahkan, sub-kon yang melaksanakan pekerjaan tersebut juga lebih dari satu orang, sehingga hasil pekerjaan pada lokasi satu dan yang lain kualitasnya tidak sama. ”Retakan tersebut akan kian bertambah, atau bahkan kian parah jika nanti sudajh mulai turun hujan sehingga saluran di bawah talut itu akan teraliri dan tergenangi air,”ujarnya.
Dengan demikian, masih kata dia, bagian bawah kontruksi talut tersebut selama musim hujan akan selalu dalam kondisi basah. Sedangkan dari bagian yang retak,akan kemasukan rembesan air hujan yang masuk ke celah-celah retakan, sehingga bagian dalam konstruksi talut juga mengalami pembasahan.
Jika terjadi getaran dari kendaraan bermuatan yang lewat, maka retakan tersebut lama kelamaan akhirnya menjadi semakin terbuka lebar, dan dalam kondisi basah baik bagian tengah maupunbwah. Hal tersebut belum ditambah lagi dengan desakan dari pemadatan bahu jalan yang karena diguyur hujan, sudah barang tentu akan mengalami penurunan.
Karena material tanah urug adalah dari jenis padas, maka jika terkena guyuran air tekanannya ke bawah semakin berat. ”Dengan demikian, lama kelamaan retakan kian menjadi bertambah lebar, dan ancaman ambrolnya talut tersebut tak bisa dihindari.”
Ditanya berkait hal itu, pelaksana lapangan rekanan pemenang tender tersebut, Tari menyatakan akan segera melakukan pengecekan. ”Akan tetapi untuk perbaikan jika benar terjadi retaan akan dilakukan pada saat setelah musim hujan, swehingga kami tahu bagian mana yang mengalami keretalan cukup parah, karena desan beban tanah uruk yang mengalami penurunan, maka talut akan mengalami desakan dan tekananbeban tersebut,”katanya.(sn)