Rekanan pemenang tender proyek penahan ruas jalan menuju lokasi pembangunan kolam tambat kapal di sekitar Pulau Seprapat Juwana, tengah mengerjakn pemotongan bagian ujung pancang sheet pile untuk pembuatan konstruksi trotoar.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Tersendatnya pemasangan pancang sheet pile untuk penahan ruas jalan menuju lokasi pembangunan kolam tambat kapal, di sekitar Pulau Seprapat Juwa, maka rekanan pemenang tender proyek itu melaksanakan pekerjaan yang sudah bisa tertangani. Yakni, pembuatan trotoar di atas pancang penahan yang sudah tertanam.
Jumlah material beton pracetak produksi pabrikan yang sudah terpasang seluruhnya 66 batang, karena dari 16 batang pengiriman terakahir yang tertanam baru 2 batang, tapi slang alat berat jenis kraine pecah. Sehingga Sabtu (20/10) kemarin, untuk pekerjaan penanam pancang penahan tersebut untuk sementara terpaksa berhenti.
Pelaksana lapangan untuk pekerjaan pembuatan trotoar di atas pancang penahan dari rekanan tersebut, Abdul Halim mengatakan, untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut harus dilakukan, kendati pekerjaan utama penanaman pancang sebanyak 147 batang belum tuntas. Sebab, untuk membuat trotoar di atas pancang penahan, terlebih dahulu harus memotong bagian atasnya.
Karena material beton pracetak produksi pabrikan, tentu tingkat kepadatannya benar-benar maksimal, sehingga secara fisik beton tersebut cukup keras. ”Padahal, untuk melakukan pemotongan sesuai ukuran itu kami lakukan secara manual,”ujarnya.
Dengan demikian, katanya lagi, dalam satu jam kerja bisa memotong bagian ujung sheet pile dua batang, meskipun cara kerjanya dalam memotong dan menghancurkan selimut dan isi betn satu ujung pancang itu dilakukan dua orang, banar-benar suatu hasil maksimal. Karena itu, khusus pekerjaan tersebut tentu cukup menyita waktu.
Terlepas dari hal itu, setelah bagian ujung pancang selesi dihancurkan maka tahapan pekerjaan berikutnya adalah merangkai kerangka besi, dan pembuatan pencetaknya sesuai ukuran. Yakni, untuk lebar trotoar adalah 40 cm, ditambah sisi kiri dan kanan di luar bagian atas pancang, masing-masing 5 cm, sehingga lebar seluruhnya menjadi 50 cm.
Ukuran trotiar dengan lebar itu, bisa dimanfaatkan oleh orang yang lewat di atasnya, atau paling tidak pejalan kaki bisa memanfaatkannya untuk menepi ketika dari dua arah kebetulan melintas dua kendaraan yang bersimpangan, tapi menghabiskan batas tepi jalan. Akan tetapi yang akan banyak memanfaatkan trotoar tersebut, pasti para anak buah kapal (ABK) penangkap ikan.
Selama kolam tambat kapal yang akan disediakan belum dibangun, maka kapal-kapal tersebut akan tambat di pinggir alur Kali Juwana, sehingga untuk menambatkan kapalnya dilakukan dari atas trotoar. ”Dengan demikian, selain pancang penahan hanya sepanjang 147 meter, ke depan pasti ditambah lagi dengan pemasangan talut , seperti yang sudah selesai dibangun 2017 lalu,”imbuh Abdul Halim.(sn)