Roh Olahraga yang Membuat Saiful Arifin Harus ”Epor-epor” di Pinggir Waduk Mulur

Wakil Bu pati Pati Saiful Arifin sebagai komandan kontingen  atlet dari Pati dalam Porprov Jawa Tengah Tahun 2018, rela ‘duduk ”epor-epor” di pinggir Waduk Mulur, Sukoharjo, tempat berlangsungnya pertandingan cabang olahraga dayung, untuk memompa semangat para atletnya. Siful Arifin tengah membi ucapan selemat kepada atlet dayung yang selesai melaksanakan tugasnya.(Foto:SN/dok-safin-aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI-Itulah kehebatan cabang olahraga setiap kali digelar dalam pertandingan mulai di tingkat RT/RW hingga tingkatan pertandingan akbar lainnya, termasuk didiselenggarakan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke 15 Jawa Tengah Tahun 2018 dengan Surakarta Hadiningrat sebagai tuan rumah.
Sebab, cabang-cabang olahraga setiap kali dipertandingkan itu benar-benar mempunyai roh, sehingga mampu mengaduk-aduk emosi, tidak hanya para pemain, pelatih dan ofisial yang terlibat langsung dalam proses kemenangan saat bertanding, Dengan demikian, raihan keluar sebagai peyandang juara adalah tujuan tujuan akhir yang tak bisa ditawar.
Karena itu, kata Komandan atlet dari Pati dalam Porprov tersebut kali ini, Saiful Arifin (Safin) di pundaknya tertopangi tugas berat, karena harus mampu memotivasi dan mendorong para atletnya untuk bisa meraih prestasi maksimal. Atau paling tidak bisa mencapai targel dalam perolehan medali, sebagai bukti pembinaan olahraga di Pati benar-benar terukur.
Salah sat contoh, dari cabang olahraga dayung misalnya, target raihan 4 medali emas jelas sudah di tangan. ”Dengan menurukan 20 atlet, selain berhasil mempersembahkan 4 emas juga 6 perak, dan 6 perunggu. ”Hari ini cabang dayung masih ada satu kali pertandingan babak penyisihan untuk nomor perahu naga,”ujarnya.
Jika mampu lolos pada babak ini, katanya lagi, maka Rabu (24/10) besok di tempat pertandingan yang sama para atlet dayung dari Pati akan kembali berebut medali babak final di nomor ini, sehingga dorongan dan pemicu semangat terhadap para atlet yang turun bertanding, termasuk para pelatih dan ofisial harus tetap diberikan.
Pertimbangannya, jika medali utamanya emas, maka posisi terakhir dalam pengumpulan medali nanti Pati tetap mempertahankan posisinya yang sampai semalam berada di urutan ketujuh dengan 13 emas, 13 perak, 18 perunggu. Posisi urutan pertama di sana bercokol Kota Semarang dengan jauh meninggalkan para pesaingnya dalam perebutan perolehan medali.

  • Untuk medali emas yang diumpulkan kontingen Kota Semarang, untuk sementara mencapai 67, perak (45), dan perunggu (48). Posi tersebut tampaknya tidak terkejar oleh para pesaing di bawahnya, sehingga posisi Pati pun diharapkan demikian, dan bila perlu bisa naik menggeser posisi Blora (6) karena kabupaten tersebut untuk sementara sampai semalam di urutan ke 6, mengantongi 14 emas , (14 perak), dan (12 perunggu).
Hal tersebut mengingat pososi perebutan posisi pada 10 besar itu, sudah barang tentu tewrjadi persaingan cukup ketat. ”Dengan demikian, nomor-nomor cabang yang masih dipertandingkan atlet kami harus benar-benar tampil allout, dan jika harus tergeser dari posisi sementara pada urutan 7, tapi masih bisa mempertahankan urutan 10 besar sesuai target,”imbuhnya.(sn)
Previous post Data Kepagawaian Kecamatan Kayen berbasis IT
Next post H Mulyanto; Mendorong Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi dari Sektor Pariwisata

Tinggalkan Balasan

Social profiles