Kepala Seksi (Kasi) Cagar Budaya dan Tradisi Sejarah Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Trevita Puspita H serta tuga unit kereta kelengkapan prosesi Hari Jadi Kabupaten Pati yang bertahun-tahun dibiarkan tak terawat.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Tiga unit kereta sebagai bagian dari kelengkapan prosesi Hari Jadi Kabupaten Pati yang bertahun-tahun tak terawat akan diupayakan untuk dipindahkan ke situs Genuk Kemiri, di Desa Sarirejo, Kecamatan Kota Pati. Selama ini kereta dengan empat roda tersebut dibiarkan di tempat teruka halaman belakang Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga kabupaten setempat.
Jika sesuai rencana dan jadwal bahwa prosesi pindahan/boyongan pusat pemerintahan Kadipaten Pati di Kemiri ke Kaborongan, Kelurahan Pati Lor, adalah berlangsung tiap lima tahun sekali. Yakni, saat berlangsung peringatan Hari Jadi Kabupaten Pati, 7 Agustus sehingga tiap satu masa jabatan bupati dan wakil bupati atau lima tahun sekali hanya mengalami pelaksanaan satu kali prosesi.
Dengan demikian, kata Kepala Sesi (Kasi) Cagar Budaya dan Tradisi Sejarah Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Trevita Puspita H, untuk proses boyongan tersebut akan berlangsung Tahun 2019. Yakni, pada peringatan Ke-696 Hari Jadi Kabupaten Pati, 7 Agustus Tahun 2019, karena hari jadi dihitung mulai dari 1323.
Prosesi perpindahan atau boyongan pusat pemerintahan Kadipaten Pati di Kemiri ke Kampung Kaborongan, adalah terjadi pada masa pemerintahan Adipati Raden Tombronegoro yang tujuh tahun kemudian (1330) digantikan putra satu-satunya, Raden Tondonegoro. ”Karena itu kami juga akan memperbaiki lingkungan makam Adipati Tondonegoro, di ujung pertigaan Jl Tondonegoro Pati,”ujarnya.
Sebab, katanya lagi, kondisi lingkungan makam tersebut pintunya selain rusak juga ada celah pada sisi kiri dan kanan yang masih bisa digunakan masuk maupun keluar. Akibatnya, lingkungan makam itu juga sering digunakan untuk membuang air kecil, atau bahkan dimanfaatkan untuk menenggak minuman keeas (miras).
Karena itu, pintu tersebut harus dibongkar dan diganti sehingga makam leluhur tersebut tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak semestinya. Selain petbaikan lingkungan makam, pihaknya juga akan menyediakan tempat untuk memindahkan kereta ke lingkungan siyus Genuh Kemiri, serta adanya makam kuna lainnya di lokasi lain, yaitu Makam Ki Ageng Kemiri.
Khusus yang disebut terakhir, pihaknya belum bisa mengakses secara maksimal dari sisi kesejarahan mengingat hal itu masih dalam perkiraan. Apalagi, lokasinya juga di lahan pekarangan milik warga sehingga yang bisa dilakukan, hanya menatanya secara sederhana asal makam tersebut jangan sampai hilang karena tertimbun tanah atau faktor lainnya.
Untuk perbaikan kereta tentu menunggu setelah tempat penyipanannya selesai dikerjakan baru dipindahkan ke Kemiri, kemudian dioerbaiki di tempat tersebut. ”Alokasi anggaran untuk keperluan itu selain dari APD perubahan juga dana Bantuan Bupati,”katanya.(sn)