Personel dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, mengunjungi Kampus Kehidupan di lingkungan Temat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, untuk mengambil bibit pohon yang akan ditanam di kawasan pantai.(Foto:SN/dok/dkp-aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Kendati turunnya hujan di Pati madih belum merata, tapi pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, kini mulai melakukan persiapan untuk menanam pohon di kawasan lingkungan wilayah pantai. Untuk keperluan tersebut bibit pohon yang akan dtanam sudah diambil dari lingkungan Kampus Kehidupan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.
Untuk sementara oragnisasi perangkat daerah (OPD) yang bersangkutan menyiapkan sekitar 300 batang bibit pohon jenis cemara laut, dan juga trembesi. Pemataan lokasi penanaman kini juga sudah dilakukan, yaitu di tiap-tiap lokasi TPI dan tambak dinas yang saat ini menjadi sentra budi daya ikan jenis Nila Salin.
Khusus yang disebut terakhir, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Edy Martanto, lokasinya di Desa Dororejo, Kecamatan Tayu. Untuk penanaman pohon, selain di pinggir jalan menuju lokasintambak tersebut juga akan dilakukan di pinggir jalan desa dengan tanaman cemara laut.
Sedangkan yang jenis trembesi akan ditanam di lokasi yang lahannya terbuka, mengingat pertumbuhan pohon itu jika sudah besar membutuhkan lokasi terbuka. ”Karena itu, selain di kawasan pertambakan juga di lingkungan TPI, mulai dari Puncel, Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Juwana hingga Pecangaan,”ujarnya.
Jika kawasan sekitar pesisir masih membutuhkan, katanya lagi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Forum Wartawan Pati (FWP) yang siap menyediakan bibit yang diperlukan. Mengingat banyaj lokasi yang harus ditanami pepohonan, maka bibit yang akan ditanam harus dipersiapkan mulai sekarang sehingga kekurangannya bisa menyusul kemudian.
Di sisi lain, pihaknya juga sangat mendukung pelaksnaan Gerakan Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP) karena gagasan itu merupakan pilihan paling tepat. Sebab, untuk menanam satu batang pohon memang harus benar-benar dipelihara sampai bisa tubuh maksimal, swehingga waktu lima tahun yang ditargetkan pohon akan mulai tumbuh maksimal.
Demikian pula, untuk penanaman di kawasan wiayah pantai, hal itu juga ditekankan kepada kelompok tani tambak atau penanggung jawab TPI untuk memeliharanya secara maksimal pula. Jika pohon bisa tumbuh maksimal, maka ke depan kawasan wiayah pantai tetap akan tampak rindang karena yang di bagian pesisir juga sudah dilakukan gerakan penanaman bakau.
Selain itu, pihaknya juga mendukung pelaksanaan penataan lingkungan TPA oleh FWP, termasuk uoaya memloihara ikan di empang dengan memanfaatkan lahan tidak produktif. ”Untuk keperluan tersebut kami siap membantu penyediaan benih ikan jenis nila,”imbuh Edy Martanto.(sn)