Pasar Murah kebutuhan pangan untuk, Senin (26/11) kemarin digear di halaman Pasar Puri dan Pasar Roigowangsan Pati.(Foto:SN/dok-aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Untuk mengecek ketersediaan bahan pangan yang dibutuhkan warga sehari-hari, utamanya beras kualitas medium serta tetap terjaganya stabilitas harga, pihak Bulog Sub-Divre Pati, Senin (26/11) kemarin menggelar Pasar Murah. Sasarannya, adalah warga yang berkunjung ke Pasar Puri dan Pasar Rogowangsan Pati.
Hal tersebut juga akan digelar di pasar-pasar lain dalam wilayah Kabuaten Patu, jika menjelang akhir tahun ini ketersediaan bahan pangan untuk warga sampai tidak maksimal. Demikian pula jika harga, khususnya beras kualitas medium juga tidak stabil, mengingat kondisi seperti itu sering terjadi setiap menjelang berlangsungnya pergantian tahun.
Hal tersebut ketika ditanyakan kepada Wakil Kepala (Waka) Bulog Sub=Divre Pati, Yanto Nurdianto tidak mengelak, sehingga sesuai peran dan tugas Bulog dalam memeujudkan ketersediaan bahan kebutuhan pangan serta stabilitasnya harga, harus benar-benar terkendali. Dengan demikian, pihaknya setiap saat siap untuk mengantisipadi dan mengurai kondisi itu untuk menghindari terjadinya gejolak di masyarakat.
Apalagi, jika bicara tentang ketersediaan beras kualitas medium yang banyak dikonsum warga kurang mampu, mereka diimbau untuk tidak merasa khawatir. ”Sebab, persediaan kami beras serapan hasil pengadaan tahun ini, masih mampu untuk memenuhi kebutuhan bahan paangan masih mampu bertahan hingga lima bulan ke deopan,”ujarnya.
Bulog bersama Disperindag dan juga Tim Pangan Kabuoaten Pati dalam kesempatan sama juga melakukan inspekdi mendafak (Sidak) di kedua padar tersebut.(Foto:SN/dok-aed)
Kendati sekarang pihaknya tdak lagi melayani Bantuan Sosial (Bansos) Beras Sejahtera (Rastera) untuk kelompok penerima manfaat (KPM), karena sudah digantikan dengan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), hal itu bukan berarti pihak abai terhadap tugas-tugas yang selama ini kewenangannya diberikan ke Perum Bulog. Apalagi, jika tidak harus bertanggung jawab terhadap ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga.
Hal tersebut mengingat, saat ini para petani nbaru turun ke sawah menghadapi pelaksanaan tanam pada musim tanam 9MT) pertama. Dengan demikian, pasokan beras ke pasaran oleh para pedagang pengumpul menjadi berkurang, sehingga dampak yang biasanya muncul adalah diikuti dengan naiknya harga.
Jika hal terjadi pada persediaan pangan beras kualitas medium, dampaknya sudah barang tentu mempengaruhi kemampuan daya beli masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan. Kendati untuk KPM dari warga kurang mampu sudah dtangguangi dengan BPNT, bukan berarti kenaikan harga tidak terjadi.
Akan tetapi peran Bulog atas dua hal yang selama ini sudah berjalan dengan baik, maka kesiapan untuk mencegah dan menghindari terjadinya permasalahan tersebut, tentu tidak dilepaskan begitu saja. ”Sebab, setiap saat kami siap terjun ke lapangan yang dalah satu di antaranya adalah menggelar pasar murah, tidak hanya melalu beras melainkan juga kebutuhan pangan lainnya,”tandas Yanto Nurdiyanto.(sn)