Forum Wartawan Pati (FWP) bersama Wakil Kepala (Waka) Bulog Sub-Divre Pati, Yanto Nurdianto, saat membuka Rumah Pangan Kita (RPK) FWP, di lingkungan Kampus Kehidupan kawasan Tempat Pembuangan Akhr (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, Senin (3/12) harini ini.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – ”Jangan sekadar bangga kalau wartawan hanya bisa menulis berita, tanpa pernah berbuat hal yang memberi manfaat sekecil apa pun bagi orang lain, di lingkungannya.” Itulah salah satu ajaran dalam Kampus Kehidupan, di kawasan lingkungan Tempat Pembuangtan Akhir Sampah (TPA) Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati yang perlahan, tapi pasti mulai dimplementasikan oleh Forum Wartawan (FWP) Pati.
Sebab, wartawan menulis berita itu hal biasa karena sudah menjai tugas dan tanggung jawab profesinya, tapi wartawan sebagai bagian dari makhluk sosial itulah yang sejarang mulai ditanamkan kepada para anggota FWP. Hal itu menyusul setelah kelompok minoritas FWP ini secara resmi berbadan hukum sebagai organisasi sosial kemasyarakatan.
Karena itu, upaya menjalin kerja sama dengan para kolega pun lebih diintensifkan, dan kini salah satu di antaranya yng bisa diwujudkan adalah dengan pihak Bulog Sub-Divre Pati. Yakni, membuka ”Rumah Pangan Kita” (RPK) di kawasan lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah setempat.
Selain menyerahkan partisipasi CSR Perum Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Gerakan Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP), Senin (3/12) hari ini, Wakil Kepala (Waka) Bulog Sub-Divre Pati, Yanto Nurdianto juga membuka Rumah Pangan Kita (RPK) Forum Wartawan Pati (FWP). Tujuannya, selain memenuhi kebutuhan pangan untuk para anggotanya juga melayani para pemulung, dan juga pengunjung.
Hal itu dibenarkan salah seorang anggota FWP yang menangani Bidang Ekonomi Kreattif, Sigit. Apa yang kini bisa diwujudkan oleh FWP, adalah munculnya kesadaran bersama di antara para anggota untuk bisa ambil peran yang berdampak bisa memenuhi kebutuhan pangan, sehingga ketika Bulog Sub-Divre Pati menjelaskan hal itu, pihaknya langsung merespons.
Apalagi, di Kampus Kehiduoan ada warung yang sudah tidak layak pakai kemudian dibenahi, dan akhirnya bisa dijadikan rumah pengan. Untuk bisa membuka kegiatan itu, syaratnya cukup mudah yaitu menyerahkan KTP, kemudian order barang berupa bahan pangan yang tersedia dengan nilai tidak mengikat.
Jika sebelumnya nilai itu menapai Rp 5 Juta, tapi kemampuan FWP hanya Rp 2,5 juta sehingga volume barang kebutuhan pangan belum bisa maksimal. Selain beras medium juga ada gula, minyak goreng, dan tepung terigu. ”Untuk daging beku kami belum mengambil karena belum mempunyai fasilitas pendingin, tapi kami siap melaani partai besar bia ada yang membutuhkan.”
Waka Bulog Sub-Divre Pati, Yanto Nurdianto membenarkan hal tersebut, karena setela dilakukan pengeceka n ke lokasi temoat yang disediakan memenuhi syarat sebagai RPK. ”Karena itu, kami membuka peluang kepada teman-teman wartawan atau siapa saja yang hendak mebuka usaha penjualan bahan kebutuhan pangan mealui RPK, syaratnya tidaklah sulit,”ujqrnyqa.(sn)