Anggota Komisi D DPRD Pati, H Budiyono. saat berpean ebagai Ki Gede Rogowongso dalam cerita Roro Mendut Boyong (Foto:SN/dok-aed)
Anggota Komisi D DPRD Pati, H Ridwan Jamari saat tampil sebagai pemeran Ki Gede Jiwonolo dalam cerita Ror4o Mendut Boyong.(Foto:SN/eok-aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Tiga anggota Komisi D DPRD Pati,H Budiyono, H Ridwan Jamari, dan Endah Sri Wahyuningati, malam ini kembali naik ke panggung ketoprak dalam pemnetasan ketoprak gabungan ”Pawarta Budaya.” Grup ketoprak bentukan dadakan ini dimotori Forum Wartawan Pati (FWP) deengan menggandeng seniman tradiional ”Laras Budaya.”
Denga demikian ketiga anggota legislatif yang mempunyai bidang tugas masalah seni budaya ini, benar-benar menunjukkan kemauannya untuk menguri-uri seni budaya tradisional daerah ini. Sehingga dalam kurun waktu satu buan terakhir ini, ketiganya sudah naik ke panggung pementasan ketoprak untuk kali ketiga.
Akhir november lalu, ketiganya bergabung dengan grup ketoprak ”Praja Budaya” yang notabene adalah grup yang beranggotakan jajaran pegawai negeri dari masing-masing OPD di Pati. Bahkan dalam pementasan sebagai rangkaian HUT Korpri tersebut, Bupati Haryanto dan jajaran Forkopimda pun ikut ambil bagian, teramasuk beberapa pejabat dari tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Malam ini, kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, kabid Paryanto, semua personel OPD yang berjumlah tidak kurang dari 60 orang akan menerima penghargaan atas pertisipasinya dalam pergelaran Ketoprak ”Praja Budaya.” ”Piagam penghargaan tersebut akan diserahkan langsung oleh Bupati di sela-sela kesempatan pergelaran Ketoprak ”Pawarta Budaya,” di bawah koordinai Ketoprak ”Laras Budaya.”
Angota Komisi D DPRD Pati, Endah Sri Wahyuningati saat berperan emban Nyi Gede Jiwono dalam cerita Roro Mendut Boyong.(Foto:SN/dok-aed)
Dalam pementasan malam ini, grup ketoprak gabungan ini akan membesut cerita ”Ki Ageng Kemiri yang digagas Ketua FWP Alman Eko Darmo. Bertindak sebagai sutradara, adalah Yoyok yang melibatkan pula mantan Kepala Seksi (Kasi) Kebudayaan pada masa OPD Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Soponyono.
Malam ini Soponyo akan memerankan Ki Ageng Penjawi, dan Budiyono berperan ebagai Ki Gede Jambean. Sementara itu, Ridwan Jamari memerankan ”Mas Jenggot” atau sebutan lain dari Baron Skeber, serta Endah Sri Wahyuningati memerankan Nyi Ageng Kemiri, dibantu Ratana ”Bathok” webagai Waskito Jawi.
Besutan cerita terebut berlatar belakang, kasus cinta terlarang antara putri Ki Ageng Kemiri, Rara Suli dengan Mas Jenggot. Selain Rara Suli sudah bersastus istri kakak sepupunya, Wasis yang tak lain adalah putra Ki Ageng Penjawi, perempuan muda itu juga sudah dalam keadaan hamil sekitar 7 bulan setelah ditinggal suaminya mengikuti Ekspidisi Ratu Kaliyamat ke Selat Malaka.
Terjadinnya perselingkuhan tersebut, sudah barang tentu membuat malu keluarga sehingga Ki Ageng Penjawi terpaksa meninggalkan Pati. sebagai penguasa Kemiri, sejak kepergiaan Ki Ageng Penjawi sebagai penangung jawab kekuasaan di Pati, tentu menjadi pukulan cukup berat disusul kepergian putranya Mashadi yang juga merasa malu atas peristiwa terebut, akhirnya Ki Ageng Kemiri jatuh sakit sampai meninggal.
Dari nama aslinya Harjosari atau yang dikenal dengan sebutan Josari, webelum meninggal pun menitipkan pesan agar nama lain dari Kemri juga bisa disebut pula ”Sarirejo.” Atau kebalikan dari nama Josari, dan kisah lengkapnya bisa ditonton malam hari ini, di halaman Kantor Setda Pati.(sn)