Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Paryanto (kanan) bersama staf tengah mengecek lokasi untuk panggung hiburan di Pusat Kuliner Pati yang menempati bekas Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani KPH Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Mengingat semakin dekatnya waktu pelaksanaan revitalisasi Alun-alun Simpanglima Pati, maka pemindahan ratusan PKL dari kawasan tersebut ke lokasi Pusat Kuliner Pati terus dimaksimalkan. Selasa (29/1) hari ini, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati mengecek dan mencari lokasi untuk penempatan panggung hiburan di lokasi bekas Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani KPH Pati.
Hal tersebut sebagaimana petunjuk dan saran Bupati, bahwa untuk menggelar panggung hiburan kepada para pengunjung pusat kuliner itu, jangan hanya di satu titik. Akan tetapi, harus bisa berpindah tempat di sekeliling tepi tempat tenda yang untuk berjualan, sehingga pengunjung bisa menyebar di kawasan lingkungan secara bergantian.
Maksudnya, kata Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabuoaten Pati, Paryanto, misalnya, jika untuk panggung hiburan ketoprak, saat pertunjukan ditempatkan di sisi timur, maka pertunjukan hiburan berikutnya ganti wayang, tempatnya ganti dipindah di sisi barat. Demikian pula pertunjukan hiburan berikutnya, ganti di sisi selatan maupun utara.
Dalam pengecekan tersebut, titik-titik lokasi untuk letak panggung sudah ditemukan sehingga tidak hanya tertumpu pada satu setempat. ”Dengan demikian, kami tinggal menjadwalkan bentuk pertunjukan untuk hiburan secara bergilir, termasuk jika ada kalangan pelajar yang hendak tampil menghibur di tempat itu,”ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, katanya labih lanjut, Paryanto juga memberi masukan berkait dengan akses pintu masuk ke lokasi. Yakni, khususnya yang datang dari lingkungan GOR dan Pujasera, lebih baik diberi akses jalan dengan tembok pagar batas di samping kiri dan kanan GOR, dan yang disebut terakhir berbatasan dengan pujasera.
Jika dari lokasi tersebut dibuatkan pintu masuk, tujuannya agar pengunjung dari tempat itu tidak perlu memutar lewat jalan raya sebelah utara (kiri) GOR. Akan tetapi cukup lewat kedua pintu tersebut pengunjung sudah bisa masuk ke lokasi pusat kuliner, sehingga parkir kendaraannya bisa di halaman GOR sebelah utara.
Demikian pula yang dari selatan GOR berbatasan dengan pujasera, untuk parkir pun bisa di tempat tersebut. Akan tetapi kalau yang dari sisi utara GOR, harus ada satu bangunan semi permanen yang dibongkar, sehingga akses pengunjung benar-benar maksimal selain yang masuk dari Jl Tunggul Wulung sebelah barat maupun sebelah timur.
Prinsipnya, selama akses pintu masuk ke lokasi pusat kuliner itu benar-benar maksimal, maka pengunjung tetap tertarik untuk datang ke lokasi tersebut. ”Apalagi, bukanya pusat kuliner itu adalah 24 jam, sehingga pengunjung bisa datang sesuai waktu luang yang dimiliki, termasuk yang meramaikan kehidupan malam di Kota Pati,”imbuhnya.(sn)